KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Kota Jayapura, Papua, Rabu, 30 Juli 2025.
Rakerda ini dikuti empat provinsi, Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Rakerdaini dibuka resmi Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya, Matias Benoni Mano, mewakili Penjabat Gubernur Papua.
Dalam sambutannya, Matias Benoni Mano mengatakan, pentingnya sinergi antarpihak dalam menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan produktif sebagai pondasi pembangunan daerah.
“Kita ingin dari forum ini lahir program-program strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Terutama, dalam hal penanganan stunting yang masih menjadi tantangan besar di wilayah kita,” katanya.
Matias juga menyebut, persoalan stunting tidak dapat ditangani hanya satu lembaga, melainkan harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti dinas kesehatan, dokter, ahli gizi, akademisi, perguruan tinggi, pihak swasta, TNI-Polri, bahkan perbankan.
“Kita butuh kerja bersama dan gotong royong antara pemerintah, masyarakat, dan semua mitra harus terlibat. Kita sedang menyiapkan masa depan generasi Papua menuju Indonesia Emas 2045, dan itu dimulai dari pembangunan keluarga hari ini,” jelas Matias.
Matias mengatakan, forum ini sangat penting untuk menyatukan langkah dan strategi, termasuk penguatan pelayanan KB, edukasi gizi, dan pemberdayaan keluarga secara menyeluruh.
“Pemprov Papua mengharapkan hasil dari rakerda ini akan menjadi acuan dalam perencanaan dan implementasi program-program kependudukan dan pembangunan keluarga di seluruh wilayah Papua pada tahun 2025 mendatang,” terangnya.
Untuk itu, kata Matias, pihaknya berharap rekomendasi dan rumusan program dari rakerda ini benar-benar dapat diimplementasikan di daerah, agar ke depan tercipta keluarga Papua yang tangguh, sehat, dan produktif.
Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brabar menjelaskan, pelaksanaan rakerda selain meningkatkan sinergitas, kegiatan ini juga untuk mengakselerasi percepatan tujuan pembangunan keluarga dan kependudukan melalui 5 Quick Wins.
“5 Quick Wins ini berorientasi pada dampak nyata di masyarakat khususnya untuk memperkuat kapitalisasi bonus demografi di Indonesia, khususnya daerah provinsi Papua Raya,” jelasnya.
Sarles menjelaskan, program Quick Wins dirancang menjawab kebutuhan pembangunan keluarga strategis dan operasional di lapangan, dengan pendekatan lintas sektor berbasis data, serta didukung dengan teknologi dan inovasi untuk mensukseskan Program Bangga Kencana, yaitu program percepatan penurunan stunting.
“Dalam hal ini penting, karena di tahun 2025 sebagaimana yang kita ketahui prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 18,8% dan diharapkan dapat mencapai 14,2% pada tahun 2029,” bebernya.
Khusus di Provinsi Papua Raya, kata Sarles, meski angka prevalensi stunting masih tinggi namun sudah mengalami penurunan yang signifikan di beberapa daerah. “Kami ajak semua pihak bersama bergandengan tangan membangun SDM, khususnya di Papua Raya yang kita cintai ini,” terangnya. ***(Natalya Yoku)




















