KABARPAPUA.CO, Serui– Masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen mengeluhkan pemadaman listrik total (Black Out) pada Senin 14 Juli 2025 yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
Ditemui KabarPapua.co di ruang kerjanya, Manager PT PLN ULP Serui, Andi Zulkifli menyampaikan pemadaman total terjadi dari sistem dan telah berlangsung selama 3 hari.
“Pemadaman terjadi akibat sejumlah kendala seperti, pohon tumbang, kerusakan trafo dan kesalahan teknis di PLTD dan langsung dilakukan proses pemeliharaan dan penormalan sistem,” katanya.
Pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan warga setempat. “Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kepulauan Yapen. Untuk jadwal pemadaman, tetap mengikuti dengan kondisi di lapangan, seperti pohon tumbang atau proses pemeliharaan yang tidak dapat kami prediksi.”
Zulkifli mengakui beberaapa kejadian yang tidak dapat diprediksi menjadikan perbaikan dilakukan secara bertahap, hingga benar-benar normal 100 persen.
Lalu, terdapat 2 jenis padam yaitu padam terencana dan tidak terencana. Dimana terencana yakni waktu pemeliharaan atau peningkatan jaringan. Sementara padam tidak terencana, tidak ada yang bisa mempredisksi dan bisa terjadi kapan saja, misalnya akibat cuaca buruk, gangguan teknis dan keadaan darurat lainnya.
Pihaknya berharap masyarakat dapat memahami dan mendukung proses pemeliharaan secara berkala demi memastikan pendistribusian setiap wilayah dapat berjalan aman dan lancar.
“Kebetulan hari ini terjadi blackout lagi dan telah dikonfirmasi PLTD, ternyata gangguan terjadi di sisi pembangkit dan mesin. Jadi jika frekuensinya rendah, menyebabkan semua sistem jatuh. Kami akan evaluasi untuk mencari penyebabnya,” katanya.
Zulkifli menjelaskan, saat ini daya mampu PLN di Serui masih cukup tinggi mencapai 7,6 MW dengan kebutuhan listrik masih sekitar 5,5- 6 MW. *** (Ainun Faathirjal)




















