Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 21 Dec 2023 19:33 WIT

851 Balita di 2 Kelurahan Kota Jayapura Alami Stunting


					Suasana pertemuan laporan pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut dan evaluasi audit kasus stunting di Kota Jayapura, Rabu 20 Desember 2023. (Dok Aisyah Bustam) Perbesar

Suasana pertemuan laporan pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut dan evaluasi audit kasus stunting di Kota Jayapura, Rabu 20 Desember 2023. (Dok Aisyah Bustam)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura –  Sebanyak 851 anak balita di dua kelurahan, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua terdeteksi mengalami stunting pada periode Oktober 2023.

Temuan ini sebagaimana data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Dari hasil pengukuran berat dan tinggi badan 7.024 anak balita, 851 balita mengalami stunting.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Jayapura merespons temuan. Mereka menggelar laporan pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut dan evaluasi audit kasus stunting, Rabu 20 Desember 2023.

Kabid Kependudukan dan KB pada Dinas P3KB Kota Jayapura, Aisyah Bustaman mengatakan pertemuan ini untuk membahas rencana tindak lanjut hasil rekomendasi dari tim pakar audit kasus stunting tersebut.

“Ini terkait kasus temuan di Distrik Jayapura Selatan, tepatnya di Kelurahan Adipura dan Kelurahan Argapura.” kata Aisyah.

Aisyah menyebut telah menyerahkan data kasus stunting kepada tenaga medis untuk langkah lebih lanjut.  Di mana biodata para penderita akan dievaluasi dan diserahkan kepada tim pakar.

“Tim pakar ini adalah yang berkaitan dengan dokter spesialis anak, spesialis kandungan dan semua yang berkaitan dengan anak, yaitu dokter ahli anak dan ahli gizi,” terang Aisyah.

Dirinya menambahkan, rapat evaluasi tersebut melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan juga para kader TPK. Ia berharap hasil evaluasi ini akan menjadi tindaklanjut pada 2024.

“Jadi dari dinas kesehatan dan dinas pertanian serta OPD terkait lainnya, melakukan tindak lanjut sesuai dengan yang kita paparkan,” katanya. *** (Natalya Yoku)

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Wamendagri Ribka: Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025

23 November 2024 - 18:50 WIT

Youth Economic Summit 2024 Dorong Kaum Muda Berinovasi untuk Ekonomi Hijau

22 November 2024 - 18:59 WIT

Pengelola Hotel di Papua Wajib Laporkan Tamu WNA ke Imigrasi, Ini Tujuannya

20 November 2024 - 20:53 WIT

Tokoh Adat Ajak Warga Papua Jaga Kedamaian Sambut Desember

20 November 2024 - 18:36 WIT

Kala John Rettob Bantu Perabot Gereja Keakwa: Ada Sejarah Hubungan Emosional

19 November 2024 - 19:34 WIT

Posyandu dan Puskesmas, Garda Terdepan Pencegahan Stunting

18 November 2024 - 22:46 WIT

Trending di PUBLIK