Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PERISTIWA · 2 Jan 2025 09:22 WIT

4.512 Kali Gempa Bumi Menggetarkan Wilayah Papua Sepanjang 2024


					Sebaran gempa bumi sepanjang 2024. Ilustrasi: Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura. Perbesar

Sebaran gempa bumi sepanjang 2024. Ilustrasi: Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura.

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura–  Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura mencatat sepanjang 2024, terjadi 4.512 kali gempa bumi di wilayah Papua. Jumlah ini terhitung sejak 1 Januari hingga dengan 31 Desember 2024.

Kepala Stasiun Geofisika  Kelas I Jayapura  Ir. Herlambang Hudha menuturkan dari jumlah tersebut, gempa bumi yang dapat dirasakan mencapai 63 kejadian.

“Sebanyak 63 gempa itu mengguncang  Sorong, Manokwari,  Ransiki, Biak, Serui, Waropen, Fakfak, Nabire, Mamberamo, Sarmi, Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura, ” jelas Herlambang, Rabu 1 Januari 2025.

Ia menjelaskan, gempa bumi tersebut tercatat dengan distribusi magnitude bervariasi, mulai dari Magnitudo (M) M<=3   sebanyak 2.672 Kejadian,  3 <=M<= 5   sebanyak 1.792 kejadian,   dan  M>= 5  sebanyak  48 kejadian.  

Tercatat, gempa itu dengan distribusi kedalaman   D<= 60 Km (kedalaman kurang dari 60 Km) sebanyak 4.225. Kedalaman 60 =< D < 300  sebanyak 284, dan kedalaman lebih dari 300 Km (D>=300) sebanyak  3 Kejadian. 

Menurutnya, gempa yang signifikan dan berdampak adalah gempa dengan magnitudo  besar dengan kedalaman  dangkal.

Data dan informasi kegempaan yang disampaikan diharapkan bisa menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di masa-masa yang akan datang. Sehingga bila terjadi gempa bumi, masyarakat dapat terhindar dari dampak yang terjadi. 

Upaya mitigasi dengan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait data dan informasi gempabumi dan tsunami dari  BMKG sangat diperlukan.

Hal itu  penting untuk mengurangi resiko kerugian yang ditanggung oleh masyarakat. Tanah Papua  merupakan daerah dengan aktivitas  gempa yang sangat tinggi. Ini karena adanya zona subduksi sebelah Utara Papua. 

“Subduksi  Utara  Papua yang menghujam ke arah Selatan membentuk sesar-sesar  yang sebagian besar sesar memanjang dari  Barat ke Timur sepanjang zona subduksi hal ini memicu tingginya seismisitas di Papua,” jelasnya. *** (Faisal Narwawan)

Artikel ini telah dibaca 108 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Isu Negatif Masif Disebar Jelang Hari HAM, Begini Seruan Tokoh Agama Papua

5 December 2025 - 22:18 WIT

Jaga Ketenangan Jelang Hari HAM, Kepala Suku Puncak: Sambut Bulan Suka Cita dengan Damai

5 December 2025 - 01:37 WIT

Patroli Skala Besar Kamtibmas Lokal Papua: Situasi Kondusif

1 December 2025 - 21:10 WIT

Salat Gaib Serentak Polda Papua, Dukungan Moral untuk Saudara di Sumatera

1 December 2025 - 19:35 WIT

Tokoh Pemuda Papua Ingatkan Mahasiswa Hindari Ajakan Provokatif

30 November 2025 - 14:47 WIT

Jelang 1 Desember, LMA Jayawijaya: Sambut Natal dengan Damai Sukacita

30 November 2025 - 11:14 WIT

Trending di PERISTIWA