KABARPAPUA.CO, Asmat – Sebanyak 25 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Asmat, Papua Selatan dinyatakan tidak lulus ujian akhir sekolah tahun pelajaran 2023/2024.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Robertus Kirwelakubun saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Di mana dari 560 siswa peserta ujian akhir sekolah, terdapat 25 siswa tak lulus, sementara 535 siswa dinyatakan lulus.
Menurut Robertus, ketidaklulusan 25 siswa ini karena sejumlah persoalan. Ia mencontohkan, adanya siswa yang tidak mengikui ujian akhir sekolah hingga mempunyai identitas berbeda-berda mulai dari tingkat sekolah dasar (SD).
Robertus menjelaskan, ujian akhir sekolah dilakukan dengan tiga cara. Pertama, bagi sekolah yang tidak terjangkau jaringan internet, pelaksanaan ujian berbasis kertas pensil.
Sementara bagi sekolah yang terjangkau internet, pelaksanaan ujian berbasis atau menggunakan komputer maupun tablet. “Seperti Sekolah Menegah Teologi Kamur (SMTK) , Distrik Pantai Kasuari, ujian berbasis kertas pensil,” ujar Robertus.
Dalam tahun ajaran 2023/2024, Robertus menyebut, ada sekitar 7 sekolah yang mengikuti ujian akhir sekolah. Ketujuh sekolah tersebut meliputi SMA Negeri 1 Agats dengan kelulusan 205 siswa dan tidak lulus 4 siswa.
SMA Katolik Yan Smit Agats dengan kelulusan 61 siswa, sedangkan 3 siswa lainnya tidak lulus. SMK Negeri 1 Seni dan Industri Kreatis Asmat dengan kelulusan 68 siswa, sedangkan 5 siswa tidak lulus.
SMA YPPGI Roesler Agats dengan kelulusan 108 siswa, sedangkan 7 siswa tidak lulus. SMAK Seminari Yohanes Penginjil dengan kelulusan 20 siswa. SMK Negeri 1 Atsj dengan kelulusan 64 Siswa, sedangkan 6 siswa tidak lulus. SMTK Setia Kamur Pantai Kasuari dengan kelulusan 9 siswa. *** (Abdel Syah)