Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

BISNIS · 16 May 2024 17:53 WIT

13 Ribu Ton Beras Impor Tiba di Papua, Stok Cukup untuk 5 Bulan


					Proses bongkar muat beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Jayapura, Papua, Kamis 16 Mei 2024. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Proses bongkar muat beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Jayapura, Papua, Kamis 16 Mei 2024. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Sebanyak 13 ton beras impor premium dari Vietnam dan Thailand tiba di tanah Papua. Beras tiba menggunakan Kapal Lucky Star 6, Kamis, 16 Mei 2024.

Manager Pengadaan Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat, Arwan Taufik, mengatakan, impor beras dari Vietnam dan Thailand ini untuk menjaga ketahanan stok beras di wilayah Papua.

“Dari total 13 ton yang masuk dan hingga kini stok yang ada di gudang mencapai 35 ribu ton. Kita perkirakan akan bertahan hingga  lima bulan ke depan,” kata Arwan, Kamis 16 Mei 2024.

Arwan menjelaskan, 13 ribu ton beras impor terdiri dari 6.650 ton dari Vietnam yang datang di Pelabuhan Jayapura. Sementara untuk Sorong, Papua Barat Daya sebanyak 6.700 ton beras dari Thailand.

“Hingga kini beras impor dari Vietnam dan Thailand lagi proses pembongkaran di Pelabuhan Jayapura dan Sorong,” terangnya.

Sebagian Beras Disalurkan ke Wamena

Proses bongkar muat beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Jayapura, Papua, Kamis 16 Mei 2024. (KabarPapua.co/Imelda)

Arwan bilang, beras impor tersebut diperuntukan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri serta program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Sebagian beras impor dari Vietnam ini akan disalurkan ke wilayah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

“Kualitas beras yang masuk yakni premium, namun penggunaanya hanya untuk beras medium sesuai arahan presiden maupun direktur. Untuk beras impor Vietnam dari Perum Bolog tingkat kepecahan mencapai 5 persen,” bebernya.

Ia juga menjelaskan soal kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras SPHP per 1 Mei 2024 dari Rp 11.800 menjadi Rp13.500 per kilogram. Kenaikan HET untuk kesejahteraan para petani.

“Kami imbau seluruh masyarakat di tanah Papua untuk tidak cemas dan khawatir soal kebutuhan beras. Sebab, stok yang akan dapat bertahan hingga lima bulan ke depan,” tutupnya. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Cara Pertamina Patra Niaga Percepat Verifikasi QR Code Pertalite

6 September 2024 - 17:14 WIT

Pengguna BBM Pertalite Wajib Daftar QR Code

2 September 2024 - 21:44 WIT

PLN Ajak Pelanggan Manfaatkan Promo Tambahan Daya

2 September 2024 - 21:34 WIT

Tegas! Seluruh Karyawan Bank Papua Dilarang Main Judi Online

2 September 2024 - 18:34 WIT

Ramah Lingkungan, PLTGU Tambak Lorok 779 MW Mulai Beroperasi

2 September 2024 - 14:08 WIT

Binaan CSR Pertamina Papua Maluku Raih Juara I Desain Motif Batik Daerah

24 August 2024 - 11:02 WIT

Trending di BISNIS