Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 5 May 2024 21:52 WIT

127 Peserta Ikuti Program Pelatihan di Institut Pertambangan Nemangkawi


					Pemakaian hemet scara sibolis dilakukan oleh Senior Vice President Community Development, Nathan Kum kepada salah satu peserta Program Pelatihan Apprentice di Gedung ¬Multipurpose Kuala Kencana, Jumat (3/5). (Foto dok: PTFI) Perbesar

Pemakaian hemet scara sibolis dilakukan oleh Senior Vice President Community Development, Nathan Kum kepada salah satu peserta Program Pelatihan Apprentice di Gedung ¬Multipurpose Kuala Kencana, Jumat (3/5). (Foto dok: PTFI)

KABARPAPUA.CO, Mimika – Sebanyak 127 peserta mengikuti Program Pelatihan Siswa (Apprentice) Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Mereka berhasil terpilih setelah mengikuti seleksi ketat yang diikuti 4.938 pendaftar.

“Adik-adik semua yang hadir di tempat ini adalah orang-orang terpilih, manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan ini. Jangan ada yang berhenti di tengah jalan. Kalian harus bisa buktikan bahwa kalian semua bisa dan mampu menyelesaikan program pelatihan ini,” kata Senior Vice President Community Development PT. Freeport Indonesia (PTFI), Nathan Kum kepada peserta pelatihan saat membuka Program Pelatihan Siswa di Multipurpose building Kuala Kencana Timika, Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024.

Nathan mengatakan, para peserta terpilih ini mengikuti seleksi psikotes, pemeriksaan kesehatan, dan administrasi. Siswa dengan latar belakang pendidikan SMK dan SMA menjadi salah satu syarat untuk dapat mengikuti program ini. Sebanyak 127 peserta terdiri dari 47 dari Suku Amungme, 46 dari Suku Kamoro, 23 dari lima suku kerabat, dan 11 dari Papua dan non-Papua.

Para peserta pelatihan IPN sedang menyaksikan video pembukanaan di acara Program Pelatihan Apprentice IPN, Jumat (3/5). (Foto dok: PTFI)

“Komposisi peserta adalah 101 laki-laki dan 26 perempuan. Ini merupakan komitmen IPN untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam,” kata Nathan yang menyematkan safety helmetsecara simbolis kepada perwakilan peserta, menandai dibukanya pelatihan.

Ia menjelaskan program pelatihan berdurasi satu tahun dengan rincian enam bulan pelatihan intensif di dalam institusi dan enam bulan pelatihan kerja di sejumlah departemen PTFI. Program mencakup enam jurusan yakni Kelistrikan, Pengelasan, Mekanik Alat Berat, Operator Pabrik, Alat Berat, dan Penambang.

Program pelatihan yang telah berlangsung sejak 2003 ini memperkenalkan serangkaian pelatihan intensif untuk mendidik generasi pekerja unggul di industri pertambangan. Dalam pelaksanaan program pelatihan, IPN didukung oleh departemen Community Affairs, Learning & Organization Development, Papuan Affair Development, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.

Foto Bersama dilakukan dengan para perwakilan pendukung program IPN. Departemen pendukung meliputi Community Affairs, Learning & Organization Development, Papuan Affair Development, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor, Jumat (3/5). (Foto dok: PTFI)

“Program ini dirancang untuk memberikan siswa pengalaman praktis yang mendalam dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk sukses dalam industri pertambangan,” kata IPN General Superintendent, Suzan Kambuaya selaku Penanggung Jawab Program.

Seorang peserta dari Suku Amungme, Nani Natkime mengaku senang dan bersyukur terpilih mengikuti pelatihan. “Dengan program ini saya dapat mengembangkan diri dan berharap menjadi pekerja yang nantinya dapat diandalkan oleh PTFI untuk membangun tanah ini.”

Untuk diketahui, IPN adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola PTFI. IPN terletak di area seluas 8 hektare di area industri PTFI di Kuala Kencana, Mimika, Provinsi Papua Tengah. Memiliki fasilitas di antaranya ruang-ruang kelas yang nyaman, bengkel besar, area simulasi tambang bawah tanah, simulator untuk operasi truk, alat tambang operasional, perpustakaan, serta lingkungan yang aman dan memadai untuk praktek pelatihan. ***(Siaran Pers)

Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Inilah Sephia, Penerima Beasiswa Freeport yang Jadi Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme

15 January 2025 - 22:39 WIT

Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal Bersama Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura

10 January 2025 - 21:37 WIT

Freeport Hadirkan Seniman Kamoro Meriahkan Festival Noken Tanah Papua di Jakarta

27 December 2024 - 22:01 WIT

Resmi Dilantik, Pengurus YPMAK Komit Kelola Dana Kemitraan Freeport Indonesia

20 December 2024 - 21:50 WIT

Freeport Indonesia Futsal Series 2024 Sukses Digelar di Mimika Sport Complex

9 December 2024 - 21:16 WIT

Freeport Raih Tamasya Award 2024, Bukti Komitmen Bangun Pendidikan di Papua

30 November 2024 - 21:40 WIT

Trending di KABAR FREEPORT