Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 11 Aug 2024 21:09 WIT

Upaya Freeport Mempercepat Restorasi Mangrove di Pesisir Mimika


					PT Freeport Indonesia membangun Estuary Structure di muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika untuk menangkap sedimentasi dari tailing atau pasir sisa tambang untuk dibentuk menjadi daratan yang ditanami kembali dengan mangrove. (Foto: PTFI) Perbesar

PT Freeport Indonesia membangun Estuary Structure di muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika untuk menangkap sedimentasi dari tailing atau pasir sisa tambang untuk dibentuk menjadi daratan yang ditanami kembali dengan mangrove. (Foto: PTFI)

KABARPAPUA.CO, Jakarta– PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Pemerintah Kabupaten Mimika, kalangan akademisi dan masyarakat Kamoro mempercepat restorasi ekosistem mangrove di muara Sungai Ajkwa, Mimika melalui program “Estuary Structure”. Upaya ini dikupas tuntas dalam talkshow Festival LIKE 2 (Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu, 10 Agustus 2024.

General Superintendent Reklamasi & Project, Environmental Division PT Freeport Indonesia Roberth Sarwom menyebutkan program Estuary Structure merupakan komitmen Freeport Indonesia dalam restorasi lingkungan.

“Dengan melibatkan masyarakat Kamoro, Pemda Mimika, hingga kalangan Akademisi dari Universitas Papua, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Institut Sains dan Teknologi Jakarta, kami berupaya mempercepat restorasi ekosistem mangrove di Muara Sungai Ajkwa,” katanya dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber.

Roberth mengatakan PTFI membangun Estuary Structure di muara Sungai Ajkwa untuk menangkap sedimentasi dari tailing atau pasir sisa tambang untuk dibentuk menjadi daratan yang ditanami kembali dengan mangrove. PTFI berkomitmen melakukan revegetasi lahan terbentuk seluas 500 hektare per tahun. Hingga saat ini dari tahun 2005 PTFI telah mejalankan revegetasi seluas 953.59 hektare dan akan terus bertambah.

Suasana booth PT Freeport Indonesia di Festival LIKE 2 yang selalu ramai pengunjung untuk mengikuti sesi edukasi Pertambangan Berkelanjutan. (Foto: PTFI)

Estuary Structure melibatkan 24 kelompok masyarakat dari Suku Kamoro yang mendiami area dataran rendah Kabupaten Mimika. Pada akhir tahun 2022 hingga 2023 PTFI mempekerjakan 300 karyawan asli Suku Kamoro.

Roberth menjelaskan metode yang digunakan pada Estuary Structure adalah Struktur Geotab dan Struktur Bambu. Struktur Geotab merupakan metode dengan cara memasukan tailing atau sedimen ke dalam wadah berbahan geomembran berukuran besar. Sedimen akan terendap dan tertinggal, sementara air sisa tailing dapat mengalir keluar melalu pori-pori wadah tersebut.

“Geotube kemudian dibentangkan sepanjang garis pantai yg berfungsi untuk menangkap dan menahan sedimen membentuk daratan stabil,” kata Roberth.

Sedangkan Struktur Bambu merupakan metode menangkap dan menahan sedimen menggunakan bambu yang disusun membentuk huruf “E” atau “T” sehingga sering di sebut dengan E-Groin atau T-Groin. Bambu ditanam 200 cm ke dalam tanah dengan formasi berjejer seperti dua lapis deretan pagar. Di antara dua lapis tersebut diisi ranting pohon (debris) guna menahan endapan tailing. Hal ini akan menghasilkan endapan permanen yang akan membentuk daratan stabil.

“Kami berharap Program Estuary Structure ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dan menciptakan domino efek yang positif, di mana restorasi ekosistem mangrove tidak hanya memulihkan fungsi lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” kata Roberth.

Kementerian LHK menyelenggarakan Festival LIKE 2 pada 8—11 Agustus sebagai rangkaian acara menuju COP 29 UNFCCC (29th Conference of the Parties of the United Nation Framework Convention on Climate Change) yang akan digelar pada 11–22 November 2024 di Baja, Azerbaijan. PTFI berpartisipasi aktif dalam festival ini melalui booth pameran dengan menghadirkan edukasi tentang Pertambangan Berkelanjutan yang diikuti ratusan pengunjung setiap harinya. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Freeport – PSSI Gandeng KNVB, Poles Talenta Muda Papua Football Academy

29 November 2025 - 22:27 WIT

Freeport Cetak 4.000 SDM Unggul Papua Lewat Institut Nemangkawi

29 November 2025 - 20:16 WIT

Beasiswa Freeport Bawa Tiga Generasi Suku Amungme dan Kamoro Raih  Gelar Dokter 

25 November 2025 - 10:44 WIT

Freeport Serahkan Dapur Mandiri dan Konsentrator Oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti

14 November 2025 - 22:38 WIT

Langkah Nyata Freeport Membangun Kesejahteraan Keluarga Pekerja OAP

12 November 2025 - 07:13 WIT

Freeport Indonesia – Pemkab Nabire Sepakat Turunkan Angka Stunting 

7 November 2025 - 08:26 WIT

Trending di KABAR FREEPORT