KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura- Universitas Cenderawasih (Uncen) ditetapkan sebagai Regional Centre of Excellence (RCOE) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tanah Papua.
Penetapan ini dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), bersama UNICEF dan Pemerintah Australia, Selasa 8 Juli 2025.
Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran menjelaskan peluncuran ini menandai kolaborasi multipihak dalam mendukung gizi anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah timur.
“Ini menunjukkan keterpanggilan semua pihak untuk meningkatkan gizi anak-anak dengan seluruh pendukung di dalamnya,” kata Suardi.
Dia menyebut di Jayapura, MBG telah menjangkau 24 titik layanan dengan total 48 ribu penerima manfaat. Target ke depan, BGN akan membangun tiga titik MBG di setiap kabupaten di seluruh Indonesia dari total 1.542 titik secara nasional.
Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Papua, Amiruddin Ramdan, menyampaikan bahwa RCOE akan berfungsi sebagai pusat unggulan dalam menjaga mutu pelaksanaan MBG, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan mendokumentasikan hasil program untuk pembelajaran kebijakan.
“Center of Excellence ini menjadi pusat unggulan untuk memastikan kualitas pelaksanaan MBG, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan mendokumentasikan hasil-hasilnya sebagai pembelajaran ke depan,” ujar Amiruddin.
Amiruddin menambahkan, Universitas Cenderawasih dipilih karena memiliki fakultas dan pusat studi yang lengkap di bidang kesehatan masyarakat, kebijakan sosial, dan pendidikan.
Sementara itu Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, yang hadir mewakili Duta Besar Australia di Jakarta, menyampaikan apresiasi atas peluncuran RCOE Tanah Papua.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya berada di Universitas Cenderawasih hari ini. Pemerintah Australia sangat senang bisa mendukung program ini melalui kemitraan dengan UNICEF. Kami berharap program pembangunan ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh Tanah Papua,” kata Gita dalam sambutannya.
Uncen Siapkan Pendekatan Multidisipliner, Dorong Ekonomi Lokal
Koordinator RCOE Universitas Cenderawasih, Prof. Dr. Julius Ary Mollet, menegaskan bahwa RCOE akan mengadopsi pendekatan multidisipliner, dengan melibatkan sembilan fakultas dan berbagai pusat studi di Uncen, termasuk Pusat Studi Gizi, Antropologi, Gender, dan Pembangunan.
“Kita akan melihat MBG ini dari berbagai sisi — tidak hanya kesehatan, tapi juga sosial, budaya, dan ekonomi lokal. Misalnya, kita akan kaji bagaimana program ini bisa mendorong mama-mama Papua untuk menyuplai sayur dan bahan lokal,” jelas Prof. Mollet.
Menurutnya ketahanan rantai pasok pangan lokal, khususnya bahan segar, menjadi tantangan penting yang perlu diselesaikan melalui kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
RCOE juga akan mendorong pelatihan bagi koki dan penyedia makanan untuk menyusun menu bergizi dengan bahan lokal.
“Kalau kita bisa membeli hasil pertanian lokal, mama-mama Papua bisa ikut tumbuh secara ekonomi. Tapi ini harus konsisten, karena sistem pertanian mereka masih bersifat subsisten,” paparnya.
Masih menurutnya, Program MBG bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi menjadi pintu masuk menuju penguatan sumber daya manusia Papua sejak usia dini. RCOE Tanah Papua diharapkan menjadi model nasional dalam implementasi program serupa di wilayah lain di Indonesia.
“Kita semua sepakat bahwa program ini sangat bagus untuk perbaikan gizi anak-anak di Papua. Yang penting sekarang adalah kesinambungan dan komitmen semua pihak,” pungkasnya. *** (Natalya Yoku)