KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Ketua Bawaslu Papua, Hardin Halidin, menyampaikan tiga pandangan soal tahapan paling rawan atau krusial dalam Pilkada 2024. Tahapan tersebut yakni pencalonan, kampanye dan perhitungan suara.
Pandangan ini disampaikan saat memberikan sambutan pada Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan pada Pilkada serentak 2024 Provinsi Papua di Hotel Aston Jayapura, Selasa 17 September 2024.
Bawaslu Papua telah meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu ( IKP) Tematik pada 2023. Dalam IKP terdapat persoalan SARA, netralitas ASN dan TNI/ Polri, serta isu integritas penyelenggaraan pemilu.
“Kami akan dalami tiga isu utama dan ini menjadi bagian dari upaya agar tidak terjadi konflik. Sehingga Bawaslu dapat mendeteksi sejak dini terhadap potensi persoalan yang akan berkembang menjadi isu krusial di Papua,” ujarnya.
Hardin bilang, launcing ini merupakan bagian untuk menjadi basis data agar dalam melaksanakan program pencegahan. Selain itu juga dapat dijadikan untuk diseminasi agar dapat memahami sebagai peta kerawanan dalam konteks pelaksanaan Pilkada di Papua.
“Pertemuan ini diharapkan apa yang tercecer yang tidak bisa dipotret secara utuh, sehingga hal ini menjadi bagian agar bisa menggenapi yg tercecer itu,” harapnya.
Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dirangkaikan diskusi dengan menghadirkan tiga narasumber. Mereka yakni Leonard Imbiri dari Dewan Adat Papua, Latifah Anum Siregar selaku pengacara yang menangani masalah Pilkada serta mantan anggota Bawaslu Papua, Anugrah Pata.
Sebelumnya, Ketua Panitia Rakor Bawaslu Papua, Maria Y Ibo, menjelaskan tujuan rapat koordinasi dan Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan 2024 sebagai mitigasi potensi kerawanan Pilkada.
Peserta dapat mengetahui terkait dengan pemetaan kerawanan Pilkada di Papua. Mereka juga dapat memberikan saran dan masukan dalam penguatan dan pengembangan serta peningkatan pengawasan partisipatif bagi kelompok masyarakat. *** (Imelda)