Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR ASMAT · 1 May 2024 16:16 WIT

Sosok Kastianus, Pemain Termuda di Turnamen Asmat Open Badminton


					Kastianus, pemain termuda di Turnamen Asmat Open Badminton. (KabarPapua.co/Abdel Syah) Perbesar

Kastianus, pemain termuda di Turnamen Asmat Open Badminton. (KabarPapua.co/Abdel Syah)

KABARPAPUA.CO, Asmat – Turnamen Asmat Open Badminton se-Tanah Papua resmi digelar Senin 29 April 2024 di Gor Raja Sport Agast, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Ada yang menarik perhatian dari ratusan atlet yang hadir dalam pembukaan iven tersebut.  Sosok itu adalah Kastianus  Daniel Dabuo (8), atlet PB Max Badminton Club (MBC) asal Keppi,  Kabupaten Mappi.

Kastianus panggilan akrabnya memiliki postur tubuh tak terlalu berisi, bahkan terlihat masih munggil. Namun, tekadnya untuk meraih juara di kelompok umur patut mendapat acungan jempol.

Pada Turnamen Asmat Badminton, Kastianus tidak sendiri, dia datang bersama rekan-rekannya.  Tidak hanya menambah jam terbang bermain, mereka datang dengan tujuan untuk meraih kemenangan.

Kastianus merupakan pemain yang baru duduk di bangku kelas satu Sekolah Dasar (SD). Anak dari pasangan Wili (ayah)  dan Adol (ibu)  ini rupanya pernah menjuarai Turnamen Badminton Hari Guru Nasional tahun 2023 di Mappi.

Cita-cita Tinggi Menjadi Polisi

Kastianus bersama sang pelatih di Turnamen Asmat Open Badminton. (KabarPapua.co/Abdel Syah)

Dengan modal pernah meraih juara itu, anak yang bercita-cita menjadi anggota polri ini bertekad untuk menjuarai Turnamen Asmat Open di tingkat  kelompok pra usia dini.  Selain Kastianus, PB Max Batminton Club (MBC) juga membina 8 anak asli Papua dari total 40 anak binaan.

Pelatih PB Max Badminton Club (MBC) Mappi, Rendra Pribadi Restu Syarif  Topani menegaskan pembinaan terhadap anak asli Papua tanpa pungutan biaya alias gratis. Pihaknya juga membeli anak binaan peralatan olahraga, seperti raket dan pakaian.

“Potensi dari anak asli Papua, termasuk Kastianus itu sangat bagus, mereka ini butuh pembinaan dengan baik, sehingga menjadi pemain handal. Jika potensi mereka ini bagus maka mereka akan di bina di Pulau Jawa,” ujarnya.

Ketua PBSI Provinsi Papua Selatan, Frans Sinurat mengatakan Turnaman Asmat Open mempunyai sasaran yang jelas.  Salah satunya adalah mencari bibit-bibit potensial yang dibina secara bertahap.

“Kita berharap ke depan anak-anak ini bisa menjadi pemain profesional untuk mewakili Papua Selatan di iven nasional,” katanya. *** (Abdel Syah)

Artikel ini telah dibaca 276 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Razia di Wamena, Puluhan Sajam dan Ganja Ditemukan

30 November 2024 - 22:56 WIT

Pesan Damai Tokoh Agama pada Momen Desember di Tanah Papua

30 November 2024 - 20:55 WIT

Saling Serang Pendukung Paslon Puncak Jaya: 40 Rumah Dibakar dan 94 Orang Teoluka

28 November 2024 - 01:10 WIT

Polisi: Proses Hukum HAN Tak Pengaruhi Pencalonannya di Pilkada Biak Numfor

26 November 2024 - 14:40 WIT

4 Poin Tuntutan Pendemo di Mapolda Papua: Kasus Asusila HAN Murni Kriminal

26 November 2024 - 12:51 WIT

Pendemo Datangi Polda Papua Desak Tuntaskan Kasus Asusila HAN

26 November 2024 - 12:36 WIT

Trending di HEADLINE