KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayawijaya mengadakan sosialisasi beasiswa otonomi khusus (otsus) kepada perwakilan guru SMA/SMK dan 3 perguruan tinggi di Kabupaten Jayawijaya, Selasa, 18Maret 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayawijaya ini, selain dihadiri Sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M. Mayor, Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya Ludya Eruleka Logo, tapi juga dihadiri rektor maupun perwakilan 3 perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M. Mayor mengatakan, untuk menyikapi visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya, maka pemerintah mengundang 3 perguruan tinggi yang ada Kabupaten Jayawijaya, guna berdiskusi mengenai kegiatan-kegiatan kerjasama yang akan dilakukan nantinya.

Foto bersama usai kegiatan sosialisasi beasiswa Otsus bagi 3 perguruan tinggi dan para guru SMA/SMU/SMK di Kabupaten Jayawijaya. (KabarPapua.co/Agnis Wistrijaya)
“Rencananya Pemkab Jayawijaya akan berkerja sama dengan Universitas Baliem, AKPER, dan STT Arastamar Wamena. Sehingga kedepannya tetap ada komunikasi dengan para kepala sekolah dan perguruan tinggi, guna menginvestigasi SDM yang ada di Kabupaten Jayawijaya,” jelas Thony.
Untuk itu, kata Thony, Pemkab Jayawijaya berharap dengan adanya perpanjangan kerjasama ini dapat menyiapkan SDM yang berkualitas bagi Kabupaten Jayawijaya. Memang butuh waktu menginvestigasi SDM,” jelasnya.
Menurut Thony, selama ini semuanya cenderung melihat pembangunan gedung-gedung yang bagus, tetapi sebenarnya yang terpenting adalah membentuk sejak dini generasi penerus agar kedepannya generasi inilah yang akan melanjutkan pembangunan negeri ini lebih maju.
Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya, Ludya Eruleka Logo mengatakan, mereka sudah menyusun dokumen untuk mengukur capaian output, khusus untuk program kegiatan yang bersumber dari dana otsus. “Untuk itu program unggulan yang kami siapkan adalah Otsus untuk Manusia Baliem (OMALI),” katanya.
Selain itu, Ludya juga mengatakan, untuk mengejar indikator makro dari dokumen rencana induk percepatan pembangunan Papua, yaitu Papua cerdas, Papua sehat dan Papua produktif.
“Maka, khusus untuk Papua cerdas, Pemkab Jayawijaya melalui Bappeda sudah menyusun dokumen OMALI. Dokumen ini isinya adalah capaian output yang mau dikejar, serta target kami sampai dengan tahun 2030 yang merupakan masa periode Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya,” jelas Ludya. ***(Agris Wistrijaya)