KABARPAPUA.CO, Ilaga– Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni menyesalkan aksi pembakaran gedung SMAN Sinak yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di Kampung Jigiboak, Distrik Sinak pada 9 Oktober 2024.
Imbas dari peristiwa ini, ruang belajar habis terbakar, sehingga para siswa harus pindah sekolah dengan menggunakan gedung SMP dan SD di Distrik Sinak.
“Generasi muda adalah aset Kabupaten Puncak. Kami akan menua dan generasi muda akan menjadi pengganti kami. Tapi dengan kejadian seperti ini, maka siswa tidak bersekolah lagi,” jelasnya, dalam pesan tertulis yang diterima kabarpapua.co, Kamis 17 Oktober 2024.
Nenu bilang, untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolres, Dandim Puncak dan komandan satuan yang bertugas di wilayah Distrik Sinak. Termasuk berkoordinasi dengan tokoh agama, adat dan masyarakat.
“Kami mendapatkan informasi dari para tokoh setempat, situasi Distrik Sinak sudah aman dan kondusif. Puji Tuhan dari hasil komunikasi semua pihak, dikabarkan kondisi Sinak sudah aman,” ujarnya.

Kepala Bidang data,sarana dan prasarana Dins Pendidikan Puncak, Josua Munthe,SIP Foto: Diskominfo Puncak.
Pihaknya juga sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untul turun ke lokasi pembakaran gedung sekolah dan memastikan langkah apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek, agar para siswa di SMA Sinak dapat kembali sekolah.
Sedangkan untuk jangka panjang, Pemkab Puncak memastikan gedung SMA Sinak akan kembali dibangun dengan dana APBD 2025.
“Dengan kejadian ini, jangan menyurutkan anak-anak untuk tidak bersekolah. Mereka harus tetap semangat sekolah, entah mau di gedung SMP atau SD. Para siswa tidak boleh berhenti sekolah, karena mereka aset bangsa,” jelasnya.
Pemkab Puncak meminta semua pihak menjaga keamanan, terlebih jelang Pilkada 2024. “Pemimpin yang terpilih nanti, harus membangun Kabupaten Puncak lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Puncak, melalui Kepala Bidang data,sarana dan prasarana Josua Munthe,SIP menjelaskan untuk menggantikan sementara gedung SMAN Sinak yang terbakar, maka proses belajar-mengajar dipindahkan ke SMPN Sinak.
“Jika tidak menampung seluruh murid, maka gedung SD Inpres Sinak akan digunakan sebagai alternatif tambahan.Kami pastikan para siswa tetap bersekolah,” katanya.
Dinas Pendidikan setempat menyebutkan saat ini peserta didik (dapodik) berjumlah 294 murid, dengan terbagi pada jurusan IPA dan IPS. Untuk diketahui, SMA Sinak dibangun melalui anggaran APBD 2023 yang terdapat ruang belajar, perpustakaan, ruang komputer, ruang laboratorium dan ada juga rumah guru.
“Kami berharap masyarakat juga menjaga keamanan di sekitarnya.. Percuma kami membangun sekolah, namun selalu dibakar. Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya, namun sudah pernah terjadi di Beoga, Gome dan Sinak. Mari kita jaga keamanan bersama, untuk generasi Puncak ke depan,” tambahnya. *** (Diskominfo Puncak)