KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar Papua 2025 resmi ditutup Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 6 Mei 2025.
Dalam sesi penutupan, Sekretaris DPD I Partai Golkar Papua, Jacob Ingratubun membacakan hasil Rapimda. Inilah pernyataan sikap dan rekomendasi partai: Pertama, Partai Golkar Papua beserta seluruh jajaran DPC kabupaten/kota berkomitmen memenangkan pasangan Matius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
Kedua, Partai Golkar Papua menyatakan kesungguhan dalam menggerakkan 42 kursi DPR Papua dan DPR kabupaten/kota, serta 4 bupati dan 1 wali kota di wilayah Papua, guna memperkuat dukungan terhadap pasangan Mari-Yo.
Ketiga, Rapimda meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk memerintahkan kepala daerah dari Golkar serta anggota DPR Papua dan DPR kabupaten/kota agar mengoptimalkan perannya dalam mendukung kemenangan pasangan Mari-Yo.
Keempat, muncul usulan agar Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Papua segera dilaksanakan. Namun, keputusan ini diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, sambil menunggu perkembangan politik selanjutnya.

Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dalam acara penutupan Rapimda Partai Golkar Papua. (KabarPapua.co/Imelda)
Golkar adalah Rumah untuk Semua
Dalam pidatonya, Ketum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan, Papua sebagai provinsi induk memiliki sejarah besar yang harus diperjuangkan demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia juga menegaskan, Partai Golkar terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang perbedaan ras dan budaya. “Golkar adalah rumah bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sini kita memproses kader bangsa untuk menjadi pemimpin sejati, bukan pemimpin yang kerdil,” tegasnya.
Bahlil mengingatkan bahwa Golkar adalah partai yang telah teruji, dan dalam Pemilihan Gubernur Papua 2025, pasangan Mari-Yo diusung oleh 16 partai politik, termasuk Gerindra, Demokrat, NasDem, dan Golkar dan lainnya.
“Kita tidak sedang memilih ketua lembaga keagamaan, tapi memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Saya melihat bahwa Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen adalah figur yang sangat layak untuk memimpin Papua,” ujarnya.
Ia juga mengeluarkan peringatan tegas kepada para kader yang bermain-main dengan keputusan partai. “Barang siapa yang keluar dari garis partai, maka aturan organisasi akan ditegakkan secara jelas, cepat, dan tegas, tanpa pandang bulu,” katanya.
Bahlil menegaskan, bagi senior Golkar yang memilih jalan berbeda dari garis partai, sanksi organisasi akan diterapkan. “Saya menunggu surat dari Ketua DPD I Golkar Papua, dan saya akan eksekusi sesuai aturan partai, meskipun secara pribadi berat. Tapi aturan harus ditegakkan demi menjaga marwah Partai Golkar,” katanya. ***(Imelda)