KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) bersama Calon Wakil Gubernur Papua Constant Karma (CK) menyampaikan pidato ucapan terima kasihnya, di kediamanBTM, Jalan Jeruk Nipis, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 22 Agustus 2025.
Pidato ucapan terima kasih ini ditujukan kepada seluruh relawan, simpatisan, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Papua yang mendukung perjuangan mereka selama sebelas bulan menghadapi proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua 2024.
Dalam pidatonya, BTM menegaskan perjuangan yang ditempuh bukan sekadar milik dirinya maupun pasangannya, melainkan milik seluruh rakyat Papua.
“Perjuangan ini bukan milik saya, bukan milik satu orang. Ini adalah milik mereka yang berkeringat di jalanan, yang berdoa setiap malam, yang menjual pinang dan beras demi gerakan ini. Perjuangan ini adalah milik rakyat Papua,” kata BTM.
Hargai Relawan, Simpatisan, dan Tim Doa
BTM didampingi CK secara khusus juga memberikan penghargaan kepada para relawan yang bekerja tanpa henti, tim hukum yang membela suara rakyat di medan hukum, serta tim doa yang setiap hari menjaga perjuangan dengan doa dan pengharapan.
BTM juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang meskipun tidak masuk dalam struktur tim, tetap mendukung secara diam-diam di bilik suara maupun melalui doa.
Selain itu, BTM mengingatkan para pendukung agar menghentikan ejekan di media sosial, dengan menekankan pentingnya menjaga martabat orang Papua.
Kritik Proses PSU
Dalam pidatonya BTM juga menyoroti pelaksanaan PSU. BTM menilai banyak kejanggalan yang merugikan rakyat Papua, misalnya adanya coretan dan penggunaan cairan penghapus pada dokumen rekapitulasi suara.
“Angka-angka dihapus dengan tipeks, seakan suara rakyat bisa dihapus begitu saja dengan sebotol cairan putih. Tapi suara rakyat bukan angka di kertas, melainkan denyut hati dan harapan,” kata BTM.
Meski hampir semua kekuatan politik besar mendukung lawannya, BTM menilai perjuangan mereka mampu bertahan dengan hanya dua partai pengusung, yakni PDI Perjuangan dan PKN.
Komitmen Program Kerakyatan
Dalam pidatonya, BTM juga menegaskan komitmen bersama CK untuk mendukung Program Strategis Nasional (PSN) di Papua, termasuk pembangunan infrastruktur, konektivitas, ketahanan pangan, dan digitalisasi layanan publik.
Mereka juga mengusung program berbasis kerakyatan, antara lain: Koperasi Merah Putih untuk memperkuat ekonomi kampung, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak usia sekolah di pedalaman, dan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas.
Hormati Aparat dan Jaga Persatuan
BTM menegaskan perjuangan mereka bukan untuk melawan aparat, melainkan menjaga marwah demokrasi. Ia menghargai TNI yang dianggap menjaga netralitas serta aparat kepolisian yang tetap berdiri di sisi rakyat.
“Perjuangan kita bukan sekadar soal siapa yang duduk di kursi gubernur, tapi soal siapa yang menjaga martabat rakyat Papua,” kata BTM.
Pidato ditutup dengan seruan persatuan dan optimisme. “Dari rakyat kita datang, bersama rakyat kita berjuang, dan untuk rakyat kita akan menang. Hidup rakyat Papua! Hidup demokrasi Indonesia! Merdeka!” ***(Natalya Yoku)




















