KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memborong 19 penghargaan dalam berbagai aspek serta sub kategori pada ajang Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA) 2024.
ENSIA merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada pelaku usaha di Indonesia yang memiliki inovasi sosial, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Penghargaan diberikan pada puncak acara ENSIA 2024 di Bali, Rabu 31 Juli 2024.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. 19 penghargaan terdiri dari 4 kategori.
“Alhamdulillah terima kasih atas penghargaan yang diberikan dari berbagai aspek serta kategori yang diselenggarakan PT Sucofindo bersama KLHK dalam ajang ENSIA ini. Kami bisa memenangkan 19 kategori, yaitu 4 penghargaan Platinum, 8 penghargaan Gold dan 7 penghargaan Silver,” terangnya.
Dengan berbagai aspek dan kategori bidang, seperti Energi, Emisi, Non B3, B3, Air, Kehati dan Inovasi Sosial. Penghargaan diraih melalui 5 lokasi kerja di wilayah Papua Maluku, yaitu Integrated Terminal Wayame, Aviation Fuel Terminal Pattimura, Integrated Terminal Jayapura, Fuel Terminal Ternate dan Aviation Fuel Terminal Babullah.
Menurut Edi, penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) & Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan.
“Sudah sepantasnya perusahaan melaksanakan kewajiban program-program untuk lingkungan dan masyarakat seperti CSR & TJSL. Ini bukan hanya untuk ajang ENSIA saja. Ini bentuk upaya dan komitmen kami dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, terutama dalam aspek lingkungan dan masyarakat,” tegas Edi.
Fuel Terminal Manager FT Ternate, Giyanto, mengatakan akan terus melaksanakan program keberlanjutan perusahaan. Ia pun mengaku senang dan bangga atas pencapaian tersebut.
“Dalam segi inovasi lingkungan kami melakukan Penggunaan Panel VFD Variable Frequency Drive Pada Pompa Produk. Lalu, Penggunaan Eceng Gondok sebagai Media Pengolah Air Limbah. Terakhir pada inovasi sosial pada program CSR adalah FASTRON Fish Waste Reduction Inkubasi Bisnis Jambula Pada Sub Kelompok Olahan Ikan Bubula,” ujarnya.
Ia berharap ENSIA 2024 mampu memperkuat faktor sustainability pada program yang telah berjalan.
“Semoga ini menjadi pemicu semangat bagi para pekerja dan masyarakat binaan CSR yang terlibat dalam inovasi tersebut untuk terus mengembangkan inovasi dan sustainability program yang sudah berjalan,” ucap Giyanto.
Puncak acara ENSIA 2024 dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong. Sekretaris Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK, Nety Widayati.
Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi Kementerian LHK, Hari Wibowo. ENSIA juga dihadiri Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar. *** (Siaran Pers)