Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

NOKEN · 19 May 2025 16:20 WIT

Penerapan Etika Kesehatan Masyarakat dalam Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS


					Ns. Yusnita Pabeno.S.Kep.,M.KepMahasiswa Program Doktor (S3) Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, 2025 Perbesar

Ns. Yusnita Pabeno.S.Kep.,M.KepMahasiswa Program Doktor (S3) Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, 2025

OPINI

*Penulis : Ns. Yusnita Pabeno.S.Kep.,M.Kep (Mahasiswa Program Doktor (S3) Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, 2025)

ETIKA (Ethics) berasal dari Bahasa Yunani ethos yang mengandung arti adat, budi pekerti.  Bila merujuk pada kamus besar Bahasa Indonesia, etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga diartikan sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

Menurut Indar (2020), Etika secara umum dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. 

Etika khusus dapat dibagi menjadi dua, yaitu etika individual dan etika sosial. Etika Individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.

Etika Kesehatan masuk dalam Jenis Etika Khusus, sementara Etika Kesehatan Masyarakat masuk dalam etika khusus yaitu Etika Sosial.

Bila merujuk pada kamus besar Bahasa Indonesia, etika kesehatan dapat diartikan sebagai sebuah prinsip ilmu yang berisi kumpulan azas dan nilai yang mengatur tentang hak dan kewajiban moral dalam pelayanan kesehatan yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.  Leenan dalam Indar (2020) mengartikan etika kesehatan sebagai etika khusus dengan menerapkan nilai-nilai dalam bidang pemeliharaan/pelayanan kesehatan.

Etika kesehatan masyarakat adalah sebuah proses yang sistematik untuk mengklarifikasi, menentukan prioritas, dan mempertimbangkan tindakan-tindakan kesehatan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip etik, nilai-nilai kepercayaan dari masyarakat, serta berdasarkan ilmu pengetahuan dan informasi lainnya. (Indar,2020).

Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Net

Prinsip utama etika kesehatan masyarakat pada dasarnya sama dengan prinsip bioetika yang merupakan payung  dari berbagai bidang etik, yaitu ;

  1. Memberi manfaat bagi manusia (beneficence)
  2. Tidak melakukan perbuatan/tindakan yang memperburuk manusia (Nonmaleficence)
  3. Respect/menghormati manusia (respect for persons/autonomy)
  4. Bertindak adil (justice).

Ruang lingkup etika kesehatan masyarakat menurut Power dan Fadens (2006) berfokus pada publik yang diarahkan kepada kelompok komunitas khusus. Etika kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan penyakit dan cedera serta intervensi kesehatan dengan melibatkan seluruh bidang profesi yang diselesaikan bersama-sama, tidak dilakukan oleh individu atau profesi tertentu saja. Implikasi etika kesehatan masyarakat akan terlihat pada kebijakan kesehatan yang mengedepankan hak asasi manusia, dan empat prinsip utama etika kesehatan masyarakat diatas. 

Dalam mengembangkan program pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS, prinsip etika kesehatan masyarakat dapat menjadi salah satu acuan referensi agar program yang di kembangkan dapat mencapai tujuan dan terget yang diharapkan dengan tetap menjaga hak asasi manusia seutuhnya.

Hal ini menjadi penting mengingat HIV dan AIDS masih merupakan masalah kesehatan yang tidak hanya menjadi masalah kesehatan secara individu, tetapi juga menjadi masalah sosial, ekonomi, budaya yang dapat mengancam ketahanan keluarga, komunitas, daerah, bahkan negara. 

Pencegahan dan Pengendalian HIV dan AIDS juga masih berhadapan dengan tantangan stigma dan diskriminasi, baik stigma diri, stigma antar individu, maupun stigma dalam lingkup sosial komunitas. 

Dengan adanya tantangan tersebut diatas, maka program yang dikembangkan dalam pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS yang berimplikasi dalam kebijakan-kebijakan daerah maupun nasional sudah seharusnya mengedepankan prinsip etika kesehatan masyarakat yaitu ; 

  1. Memberi manfaat baik kepada mereka yang terinfeksi HIV, maupun bagi mereka yang terkena dampak dari anggota keluarga atau anggota masyarakat yang terinfeksi HIV.
  2. Program yang dikembangkan tidak membuat manusia baik secara individu maupun dalam komunitas semakin buruk dari sisi kualitas hidupnya.
  3. Program yang dikembangkan haruslah menghargai manusia bukan hanya sebagai individu secara holistic, tetapi menghargai manusia tersebut sebagai suatu bagian dari komunitas, baik itu dalam komunitas keluarga, atau anggota komunitas sosial yang lebih besar.
  4. Program yang dikembangkan haruslah adil. Adil yang dimaksud disini dapat diartikan bahwa setiap program yang  dikembangkan tersebut tidak merugikan salah satu pihak atau lembaga dan menguntungkan pihak atau lembaga lainnya.

Dengan memepertimbangkan etika kesehatan masyarakat sebagai salah satu acuan dalam pengembangan program HIV dan AIDS, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk atau akibat yang tidak diinginkan dari sebuah program yang dikembangkan, terutama dampak yang terkait dengan etika, moral, dan nilai-nilai hidup manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas masyarakat. ***

*) Isi opini atau artikel ini menjadi tanggungjawab penulis sepenuhnya, bukan menjadi tanggungjawab redaksi KabarPapua.co.

Artikel ini telah dibaca 463 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Menakar Langkah MDF

2 June 2025 - 09:29 WIT

Perubahan Iklim Global: Ancaman Nyata bagi Pasifik dan Pesisir Papua  

30 May 2025 - 21:17 WIT

Energi Hijau Papua: Jalan Tengah Konservasi dan Keadilan Sosial

28 May 2025 - 10:47 WIT

Perang Bintang di Papua: Dua Eks Jenderal dan Dinamika Perebutan Kursi Gubernur

23 March 2025 - 15:09 WIT

Angin Segar Kenaikan Kesejahteraan Gaji Guru, Diharapkan Sebanding dengan Kualitas Pengajaran Bagi Siswa di Sekolah

10 January 2025 - 22:01 WIT

Analisis Kemenangan (BTM –YB)

16 December 2024 - 13:22 WIT

Trending di NOKEN