KABARPAPUA.CO, Wamena– KPU Jayawijaya hingga pukul 23.00 WIT, Jumat 15 Maret 2024, masih dikepung oleh ribuan orang dari 40 distrik. Massa menuntut hak kesulungan orang asli Papua pada Pemilu 2024.
Massa terus bertahan di kantor penyelenggara pemilu tersebut. Pantauan kabarpapua.co, massa mendirikan sejumlah tenda darurat untuk bertahan dari hujan dan dinginnya udara malam di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Bahkan massa membuat api di sejumlah titik untuk menghangatkan badan mereka. Terlihat juga seekor babi di tengah massa dan diduga babi tersebut akan menjadi santapan bersama malam ini.
Ribuan massa mulai mendatangi KPU Jayawijaya siang tadi yang menolak rekapitulasi Pemilu 2024. Massa menilai KPU melakukan kecurangan hingga untuk meloloskan oknum caleg dan partai politik tertentu.
Dalam aksi malam ini, 10 partai politik anak asli Jayawijaya bersatu, bukan untuk kepentingan satu orang. Tetapi justru berjuang kepentingan politik untuk banyak orang Baliem dan untuk mewujudkan demokrasi yang baik di daerah ini.
Massa bahkan menyebutkan masyarakat Baliem saat ini sudah sadar, sehingga tidak memberikan suara kepada partai yang selama ini merusak daerahnya, tetapi dengan cara yang tidak terhormat dan tidak sopan mengalihkan suara kepada partainya yang tidak punya suara sama sekali.
“Kami tetap akan berjuang demi hak kesulungan orang Baliem. Orang Baliem akan pimpin orang Baliem sendiri, daripada pencuri datang bukan untuk membangun tetapi mencari kekayaan,” kata salah satu pendukung parpol.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada komentar resmi dari KPU Jayawijaya. *** (Stefanus Tarsi)