KABARPAPUA.CO, Wamena– Gabungan tokoh pemuda, KNPI dan mahasiswa di Kabupaten Jayawijaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga perdamaian jelang kehadiran penjabat (pj) Bupati Jayawijaya dan tidak terprovokasi aksi tindakan penolakan yang mengganggu kamtibmas di Jayawijaya.
Ketua KNPI Jayawijaya Unas G. Tabuni mengajak masyarakat tidak terprovokasi isu penolakan kehadiran Pj Bupati Jayawijaya yang dampaknya bisa saja memecah belah persaudaraan di tengah masyarakat.
“Mari kita mendukung dan menjaga ketertiban, pelihara kerukunan, dan jangan terprovokasi dengan isu-isu yang ingin memecah belah hubungan persaudaraan antar sesama kita.”
Menurutnya siapapun yang menjadi Penjabat Bupati Jayawijaya telah dipercayakan dan ditunjuk negara untuk menjalankan roda pemerintahan pada masa transisi 1 tahun menjabat hingga bupati definitif.
“Mau melakukan aksi apapun, percuma saja karena menghabiskan energi dan hanya mengorbankan masyarakat. Jika negara sudah menunjuk, maka tak bisa diganggu gugat,” jelasnya.
Apalagi Indonesia adalah negara hukum, jadi keputusan negara sudah dilakukan dengan baik.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Jayawijaya Nailes Siep mewakili suara mahasiswa berterima kasih kepada Jhon Banua yang telah memimpin masyarakat sampai dengan saat ini.
“Entah orang asli Papua (OAP) ataupun non OAP, sebagai mahasiswa, kami akan kawal siapapun yang menjadi pemimpin di masa transisi ini,” jelasnya.
Sementara milenial Jayawijaya, Hengki Hilapok mengatakan kehadiran pj bupati hanya bersifat sementara menjalankan roda pemerintahan. Bahkan bisa dikatakan, pj bupati adalah panitia untuk mempersiapkan bupati definitif pada proses pilkada serentak 2024.
“Mari kita kawal bersama agar pj bupati terpilih dapat menjalankan kebijakan untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Mewakili tokoh pemuda, Efrem Hilapok mengatakan pj yang terpilih hanya melanjutkan dan meluruskan pemerintahan ke depan, siapapun yang ditunjuk, harus dikawal bersama.
“Kami juga meminta ASN netral menerima pj yang baru, karena ASN punya atasan yang lebih tinggi dari pusat yang mengutusnya,” katanya. *** (Stefanus Tarsi)