KABARPAPUA.CO, Wamena– Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan batal bekerjasama dengan maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Alasannya, usulan subsidi sosial yang ditawarkan Pemprov Papua Pegunungan kepada Sriwijaya ditolak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Papua Pegunungan, Jimmy Yoku membenarkan pembatalan itu. Dia menyebutkan komunikasi yang dilakukan pihak maskapai juga tak profesional.
Jimmy menjelaskan, Pemprov Papua Pegunungan menawarkan subsidi penerbangan bagi guru, tenaga pendidik, pelajar, mahasiswa, pasien rujukan medis dan pendampingan, tokoh adat, relawan sosial dan warga dalam kondisi darurat yang betul-betul memiliki KTP Papua Pegunungan, baik dari luar tujuan Wamena maupun dari Wamena keluar namun tidak ditanggapi secara baik.
“Kerja sama ini merupakan program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan untuk memberikan keringanan jasa angkutan udara, sekaligus upaya menekan inflasi daerah,” jelasnya, Selasa 8 Juli 2025.
Menurutnya, pembatalan kerja sama telah melalui proses kajian yang mendalam dan telah dilaporkan ke pimpinan daerah terhitung Senin, 7 Juli 2025.
Jimmy menjelaskan, penawaran subsidi yang diberikan Sriwijaya adalah subsidi 100 seat yang ditanggung oleh Pemprov Papua Pegunungan untuk subsidi seat pulang pergi . Subsidi 50 seat terdiri dari penerbangan Wamena – Biak – Wamena sebanyak 30 seat, dan Wamena – Makassar – Wamena sebanyak 20 seat.
“Subsidi terkait seat (kursi) tak menjadi masalah, namun subsidi sosial tidak mendapatkan respon positif dari Sriwijaya Air,” ucapnya.
Dengan pembatalan ini, pihaknya bakal mencari pola kerja sama lain guna membantu menekan angka kemahalan di wilayah Papua Pegunungan.
Dia meminta masyarakat bersabar dan terus memberikan dukungan kepada Pemprov Papua Pegunungan agar bisa melakukan upaya pengendalian tingkat kemahalan. *** (Agris Wistrijaya)




















