Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 7 Jul 2024 14:31 WIT

Pemkab Mimika Gandeng Freeport Tinjau Longsor di Kampung Banti


					Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) dan Plt Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Mimika bersama dengan tim PTFI, saat
melakukan monitoring di Kampung Banti, Distrik
Tembagapura. Foto: PTFI Perbesar

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika bersama dengan tim PTFI, saat melakukan monitoring di Kampung Banti, Distrik Tembagapura. Foto: PTFI

KABARPAPUA.CO, Timika–  Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) meninjau kawasan rawan bencana tanah longsor di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Jumat 5 Juli 2024.

Rombongan tersebut melakukan identifikasi kerusakan dan langkah cepat pasca longsor di Kampung Banti, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika Dominggus Robert Mayaut menjelaskan longsor terjadi 4 Juli 2024. Kunjungan ke Kampung Banti dilakukan atas instruksi Bupati Mimika yang meminta Dinas PUPR bersama BPBD Mimika meninjau lokasi longsor.

Kepala Distrik Tembagapura Thobias Yawame,
saat berbincang dengan Kepala Dinas PUPR
Mimika, Robert Mayaut, dalam monitoring yang
dilakukan Dinas PUPR dan BPBD Mimika. Foto: PTFI

“Kami melihat yang perlu diperbaiki,  agar mengantisipasi hal yang tidak terulang kembali. Dalam pantauan tersebut, PTFI telah melakukan upaya antisipasi dan pencegahan sementara. Selanjutnya pemda akan melakukan langkah pencegahan tanah longsor termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Kepala DinasnPUPR Kabupaten Mimika Dominggus Robert Mayaut, Sabtu 6 Juli 2024. 

Dominggu bilang, pihaknya perlu menormalisasi sungai, serta sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di jalur sungai tersebut. “Kami tidak bisa lakukan normalisasi apabila ada aktifitas di sana,” kata Dominggus.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Mimika Moses Yarangga mengatakan kunjungan bertujuan memberikan sosialisasi mengenai bahaya longsor kepada masyarakat setempat.

“Situasi dan kondisi di areal Banti sangat terjal, sehingga ketika hujan turun, longsor mudah terjadi. BPBD bertugas memberikan informasi lebih awal, sosialisasi, dan mitigasi sebelum bencana terjadi,” ujar Moses.

Moses menjelaskan sosialisasi dilakukan untuk melindungi masyarakat, baik penduduk asli Banti maupun masyarakat non-Papua yang beraktivitas di area tersebut dari potensi bencana. 

“Kami khawatir longsor dapat terjadi kapan saja, terutama karena curah hujan yang tinggi sejak Mei hingga Juni,” kata Moses.

Sosialisasi antara lain tentang bagaimana masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana longsor. Selain itu, rencananya dua petugas akan ditempatkan di wilayah tersebut untuk membantu monitoring dan mitigasi, termasuk pemasangan rambu-rambu bahaya longsor di lokasi. 

“Berdasarkan presentasi tim ahli PTFI, terdapat 7 titik rawan longsor di sekitar wilayah Banti yang memerlukan sosialisasi,” kata Moses.

Dukungan Penuh Freeport 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) dan Plt Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Mimika bersama dengan tim PTFI, saat
melakukan monitoring di Kampung Banti, Distrik
Tembagapura. Foto: PTFI

Direktur & EVP Sustainable Development & Community Relations PTFI Claus Wamafma mengatakan aspek keselamatan masyarakat Kampung Banti sangat penting agar mereka dapat beraktivitas dengan tenang.

PTFI sebagai mitra Pemda Mimika memberikan dukungan berupa analisis pemetaan kerentanan longsor di area Kampung Banti. Hasil analisis tersebut disampaikan PTFI kepada Pemda Mimika sebagai salah satu masukan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Kami melihat dari peta geologi, kemiringan lereng, serta curah hujan. Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa wilayah tersebut sangat rentan mengalami bencana tanah longsor di beberapa titik,” kata Claus.

Dominggus mengatakan setelah kunjungan dan peninjauan lokasi, hasilnya akan dilaporkan kepada Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Pemkab Mimika bersama pihak terkait.  *** (Rilis) 

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Freeport – PSSI Gandeng KNVB, Poles Talenta Muda Papua Football Academy

29 November 2025 - 22:27 WIT

Freeport Cetak 4.000 SDM Unggul Papua Lewat Institut Nemangkawi

29 November 2025 - 20:16 WIT

Beasiswa Freeport Bawa Tiga Generasi Suku Amungme dan Kamoro Raih  Gelar Dokter 

25 November 2025 - 10:44 WIT

Freeport Serahkan Dapur Mandiri dan Konsentrator Oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti

14 November 2025 - 22:38 WIT

Langkah Nyata Freeport Membangun Kesejahteraan Keluarga Pekerja OAP

12 November 2025 - 07:13 WIT

Freeport Indonesia – Pemkab Nabire Sepakat Turunkan Angka Stunting 

7 November 2025 - 08:26 WIT

Trending di KABAR FREEPORT