Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR JAYAWIJAYA · 2 Sep 2024 17:25 WIT

Pemkab Jayawijaya-WVI Siapkan Warga untuk Pencegahan Konflik Sosial


					Simulasi Kesiapsiagaan Konflik Sosial oleh WVI di Kabupaten 
Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi) Perbesar

Simulasi Kesiapsiagaan Konflik Sosial oleh WVI di Kabupaten Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

KABARPAPUA.CO, Wamena– Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan simulasi Kesiapsiagaan Bencana Konflik Sosial. Simulasi ini diharapkan dapat memberikan dampak baik untuk pemberdayaan anak dan keluarga.

Penjabat Bupati Jayawijaya, Thony M. Mayor, S.Pd, MM yakin kesiapsiagaan bencana konflik sosial perlu dibangun dari awal dan dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.

“Kesiapan masyarakat menghadapi ancaman menentukan besar kecilnya risiko dan dampak bencana yang akan diterima,” kata Pj Bupati Jayawijaya kepada Wartawan di Wamena Senin, 2 September 2024.

Thony memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia (WVI) di Kabupaten Jayawijaya, yang selama ini telah bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dalam melaksanakan pelayanan kemanusiaan.

Simulasi Kesiapsiagaan Konflik Sosial oleh WVI di KabupatenJayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

Menurutnya, bencana sosial merupakan bencana yang disebabkan karena rentetan peristiwa yang dialami oleh manusia, akibat dari adanya konflik sosial antar kelompok atau komunitas.

“Jika tidak diselesaikan dengan baik, bencana sosial dapat mengurangi rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, bangsa dan negara.  Bencana sosial harus segera diatasi agar tidak menimbulkan efek yang berkepanjangan,” katanya.

Cara mengatasi bencana sosial itu sendiri yaitu melalui pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, organisasi masyarakat, hingga tokoh-tokoh agama. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa mengatasi akar penyebabnya dan membangun ketahanan sosial, ekonomi, dan politik.

Bencana sosial di Kabupaten Jayawijaya sering muncul akibat ketidakpuasan kelompok masyarakat tertentu akan kebijakan pemerintah, baik di tingkat distrik maupun kabupaten. Biasanya, aksi teror dilakukan sebagai suatu bentuk protes akibat peristiwa kecelakaan, pembunuhan, maupun kekerasan lainnya diantara kelompok masyarakat.

“Aksi kelompok masyarakat dalam menuntut ketidakpuasan sering menimbulkan rasa tidak aman bagi seluruh masyarakat jayawijaya,” katanya.

Pada kesempatan itu, dirinya berpesan kepada WVI Jayawijaya dan program noken Papua, agar dapat tetap melakukan kolaborasi, mitra kerja serta komunikasi yang intens dengan pemerintah daerah, melalui opd terkait, agar program-program kerja yang baik ini dapat terus terlaksana secara kontinyu, sehingga tercipta masyarakat jayawijaya yang sehat, mandiri dan sejahtera.

Kegiatan ini diikuti oleh Manager Program Noken Papua, para pimpinan gereja GKI Tanah Papua, GKII serta SKCKP Fransiskan Papua. *** (Stefanus Tarsi)

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tips Bupati Jayawijaya Tangkal Hoaks Makan Bergizi Gratis

18 March 2025 - 10:32 WIT

Pasca Kericuhan, Bupati Jayawijaya Pastikan Kondisi Wamena Kondusif 

16 March 2025 - 22:54 WIT

33 Orang Terluka Pasca Kericuhan Wamena, Bupati Jayawijaya: Korban Jangan Takut Berobat

16 March 2025 - 22:30 WIT

Bupati Jayawijaya: Pemicu Kericuhan di Wamena adalah Miras

16 March 2025 - 22:05 WIT

GMNI Kabupaten Jayawijaya Diharapkan Aktif Dukung Program Pemerintah

15 March 2025 - 02:21 WIT

Deklarasi Pemberantasan Buta Huruf dari YBUPHI di Kabupaten Jayawijaya

15 March 2025 - 01:58 WIT

Trending di KABAR JAYAWIJAYA