KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemkab Jayawijaya melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Satu Data Indonesia melalui pembinaan statistik sektoral. FGD digelar di Gedung Sekolah Minggu GKI Betlehem di Wamena, Selasa 10 September 2024.
Asisten I Setda Jayawijaya, Tinggal Wusono, mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelaraskan persepsi dan pemahaman tentang Satu Data Indonesia tingkat daerah.
Selain itu untuk penguatan penyelenggaraan statistik sektoral, sehingga terwujud data yang berkualitas. Kemudian pembinaan data statistik sektoral kepada penanggung jawab pengelola data di setiap perangkat daerah.
Pengelolaan data ini melalui aplikasi sistem manajemen data dan informasi (simanis) yang dikelola langsung oleh setiap pengolah data dan informasi (pedasi) selaku admin.
“Untuk itu saya sangat mengharapkan partisipasi aktif para kepala perangkat daerah pada umumnya. Dan admin pedasi dalam menyajikan dan mengolah data sesuai kewenangan masing-masing, sehingga data tersebut dapat dijadikan bahan dalam rangka penyusunan statistik sektoral guna kepentingan penyelenggaraan pemerintahan,” katanya.
Menurutnya, pada era otonomi yang berimplikasi pada giatnya masing-masing daerah memacu kemandirian melalui pembangunan. Hal ini berdampak pada munculnya kebutuhan akan informasi statistik atau data yang akurat sebagai dasar penelitian dan perumusan kebijakan.
“Sistem statistik nasional yang andal, efektif dan efisien diperlukan penyelenggaraan statistik sektoral. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu (pemerintah daerah),” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jika merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia telah membawa arah perubahan mengenai tata kelola data di Indonesia.
Kemudian melalui regulasi tersebut dinas komunikasi dan informatika di daerah memegang salah satu peranan penting sebagai wali data daerah. Diskominfo bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pembina data.
Mereka melaksanakan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Sehingga menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan dan dibagi pakaikan. *** (Stefanus Tarsi)