Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

OLAH RAGA · 15 Jul 2024 23:21 WIT

Peluang Indonesia Bawa Pulang Medali di Olimpiadę Paris 2024


					Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono (kanan) dan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi (kiri) saat dialog FMB9. Foto: FMB9 Perbesar

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono (kanan) dan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi (kiri) saat dialog FMB9. Foto: FMB9

KABARPAPUA.CO, Jakarta– Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), bergerak cepat dalam mempersiapkan atlet Indonesia agar bisa menggapai prestasi gemilang di Olimpiade Paris 2024. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyampaikan pasca Olimpiade Tokyo 2020, pihaknya langsung melakukan pemetaan cabang olahraga (cabor) yang berpeluang meraih medali.

“Kami memetakan cabor berpeluang dan memperbanyak cabang yang memiliki potensi,” tegasnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Olimpiade Paris 2024, Siap Menang, Siap Tandang’, Senin 15 Juli 2024.

Salah satu strategi utama Kemenpora adalah memberikan peluang Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sepanjang tahun kepada cabor, nomor, dan atlet yang menunjukkan potensi. Hal ini sudah dilakukan setelah Olimpiade Tokyo, dengan target utama ikut berpartisipasi di SEA Games dan Asian Games.

Surono menjelaskan bahwa banyak cabor yang memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade. Sistem kualifikasi Olimpiade saat ini menggunakan poin dan rangking, di mana performa di event internasional menjadi penentu. Oleh karena itu, Kemenpora mendorong para atlet untuk aktif mengikuti berbagai kejuaraan internasional setiap tahun.”Prestasi adalah sebuah proses. Kemenpora melalui sistematis akan terus berupaya meningkatkan prestasi atlet Indonesia,” tegas Surono.

Upaya sistematis Kemenpora ini membuahkan hasil dengan lolosnya 29 atlet dari 12 cabor ke Olimpiade Paris 2024, yang merupakan rekor bagi Indonesia. Ke depan, Kemenpora mempercayakan induk cabor untuk menyelenggarakan Pelatnas atlet dengan kriteria yang jelas, yaitu cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk meraih prestasi di Olimpiade.

“Kemenpora bekerja sama dengan pakar dan PB (Pengurus Besar) untuk memetakan mana cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade,” jelas Surono.

Dengan keterbatasan anggaran, Kemenpora memprioritaskan pembinaan atlet-atlet terbaik. Anggaran khusus untuk pembinaan jangka panjang dialokasikan mulai dari kelompok umur, meskipun Pelatnas saat ini masih fokus pada kuota, bukan kelompok umur.

“Pembinaannya juga masih terkendala masalah kompetisi yang belum menjangkau kelompok umur,” aku Surono.Untuk mengatasi hal ini, Kemenpora mendorong percepatan pembinaan atlet dengan mengadakan Pelatnas jangka panjang setiap 4 tahun sekali.

Ia menekankan, Kemenpora berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet Indonesia agar dapat meraih prestasi terbaik di Olimpiade. Dengan persiapan yang matang dan mental juara yang kuat, diharapkan para atlet Indonesia dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Maksimalkan Persiapan

Persiapan tim Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 juga kian matang. Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi, menyebutkan sejumlah atlet telah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Eropa lebih dulu untuk beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan setempat.

Cabang-cabang seperti senam, menembak, panahan, bulu tangkis, dan sepeda sudah lebih dulu bertolak ke Paris sejak pertengahan Juni. Adaptasi ini bukan hanya soal cuaca, tetapi juga sistem lalu lintas yang berbeda.
“Tantangannya bukan hanya cuaca, tapi juga sistem lalu lintasnya. Karena peran kami ini melayani keberangkatan dan kepulangan,” ujarnya.

Ia melanjutkan agar dapat mengeluarkan potensi terbaiknya, pihaknya memastikan para atlet mendapatkan fasilitas terbaik selama menjalani Pelatnas. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan menyediakan petugas khusus untuk membantu para atlet dan official dalam berbagai kebutuhan, mulai dari logistik hingga komunikasi.

Tak hanya itu, Wijaya pun memberikan apresiasi kepada International Technical Official (ITO) dan wasit Indonesia yang ditugaskan di Olimpiade. Enam official dari cabang olahraga loncat indah, bulu tangkis, menembak, tinju, dan tenis akan bertugas di Olimpiade Paris 2024.

“Keberadaan mereka menunjukkan kualitas perwasitan Indonesia di kancah internasional,” ucap dia.

Pembinaan perwasitan menunjukkan komitmen NOC Indonesia untuk mengembangkan olahraga secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi atlet, tetapi juga dari sisi perwasitan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas olahraga Indonesia di kancah internasional. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Welcome Back, Boaz Solossa

6 September 2024 - 17:06 WIT

6 September, Atlet dan Official Papua Pegunungan Bertolak ke Lokasi PON XXI

2 September 2024 - 12:10 WIT

PSBS Biak Optimis Curi Poin di Kandang PSIS

22 August 2024 - 17:06 WIT

Kirim 325 Atlet, Papua Target 42 Emas di PON Aceh-Sumut

21 August 2024 - 21:35 WIT

4 Polda Berebut Piala Bergilir Turnamen Voli Kapolri Cup Zona 7 di Papua

21 August 2024 - 21:04 WIT

32 Tim Pelajar SMA di Jayapura Berburu Piala Futsal Menpora

18 August 2024 - 22:54 WIT

Trending di OLAH RAGA