KABARPAPUA.CO, Wamena- Bupati Jayawijaya Atenius Murip, SH, MH menghadiri kegiatan pembangunan sekolah alam di SD Inpres Abusa yang dilaksanakan oleh Yayasan Cakra Abhipraya Responsif, melalui programnya Expedisi Kemanusiaan Papua Menanam, Selasa 8 April 2025.
Bupati Atenius mengapresiasi Yayasan Cakra Abhipraya Responsif yang telah membangun sekolah alam di beberapa distrik di Kabupaten Jayawijaya, salah satunya di SD Inpres Abusa.
Untuk mendukung sekolah alam di SD Inpres Abusa, yayasan tersebut mengirimkan 18 guru untuk mengajarkan bagaimana cara menanam dan beternak.
“Di sekolah ini, para siswa sejak dini diajarkan bagaimana bertani atau menanam dan beternak dengan baik, terdapat 24 jenis tanaman yang diperkenalkan ke anak-anak sekolah,” ucapnya.
Bupati Jayawijaya juga menjelaskan sejumlah influencer dari Jakarta yang mengkoordinir program ini, salah satunya influencer Azizah Salsha yang turun langsung mengajar dan melihat situasi serta kondisi Kabupaten Jayawijaya, mulai dari Distrik Walaik, Asotipo hingga Kampung Abusa di Distrik Kurulu.
“Terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan respon positif dan menyambut tim dari Yayasan Cakra Abhipraya untuk membantu mengajarkan cara menanam dan beternak,” katanya.

Influencer Azizah Salsha turun langsung mengajar dan melihat situasi serta kondisi Kabupaten Jayawijaya, mulai dari Distrik Walaik, Asotipo hingga Kampung Abusa di Distrik Kurulu. Foto: Kominfo Jayawijaya
Bupati Atenius bilang, aksi yang dilakukan oleh Yayasan Cakra Abhipraya yang anggota timnya yang sebagian besar adalah anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap isu kemanusiaan dan peduli terhadap lingkungan perlu dicontoh dan sangat luar biasa.
“Pembangunan sekolah alam berkonsep education center, di mana tim atau guru akan mengajarkan anak-anak cara menanam dan beternak guna mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Atenius juga mengajak masyarakat untuk memberikan dampak positif bagi daerah masing-masing, “Kalau dari Jakarta saja bisa datang jauh-jauh, kenapa kita yang ada sangat dekat tidak bisa memberikan dampak itu?” ucapnya.
Untuk diketahui SD Inpres Abusa memiliki 6 kelas dengan 4-5 guru yang mengajar. Jika ada salah satu guru yang sakit atau tidak masuk, maka akan ada kelas yang kosong dan ini menjadi PR yang besar untuk pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Untuk itu, Bupati Atenius mengajak orang tua murid untuk memberi dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini. Harapannya, jika anak-anak dapat mengetahui cara bertani dan beternak yang benar sejak dini, maka akan berdampak baik ke depan.
Atenius Murip berharap kepada yayasan untuk tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan Pemda Jayawijaya melalui OPD terkait dan pemerintah distrik maupun kampung yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan juga memberikan hasil maksimal sesuai dengan tujuan serta visi dan misi yayasan. *** (Agris Wistrijaya)