KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Ketua DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Papua yang digelar di Jayapura, Jumat 17 Oktober 2025.
Bahlil bilang, musda menjadi panggung konsolidasi politik sekaligus refleksi atas capaian gemilang partai berlambang pohon beringin di Bumi Cenderawasih.
Musda juga merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat daerah. Dia menyebut 3 agenda utama musda yakni evaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus lama, rekomendasi internal dan eksternal, serta pemilihan Ketua DPD Golkar Papua.
“Saya senang aspirasi pemilihan Ketua DPD sudah masuk. Jika Pak Gubernur terpilih, saya harap beliau tidak hanya mengurus Golkar, tapi juga merangkul semua partai di Papua. Politik sudah selesai, jangan bermain hati,” kata Bahlil.
Sementara itu, Plt Ketua DPD Golkar Papua, Ahmad Doli Kurnia Tandjung memberikan catatan catatan prestasi Golkar selama 5 tahun terakhir.
Musda Golkar Papua (KabarPapua.co/Imelda)
Ia menyoroti kemenangan beruntun Golkar di Pilpres, Pileg, dan Pilgub Papua 2024, yang mengantarkan pasangan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen ke kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
“Setelah 20 tahun, Golkar kembali menang di Pilgub. Kursi DPR Papua naik dari 6 menjadi 9, dan di DPRD kabupaten/kota dari 35 menjadi 41 kursi. Kini kita punya 4 Ketua DPRD dan 3 Wakil Ketua DPRD,” ungkap Doli.
Ia juga menyampaikan bahwa dari 9 kabupaten/kota, Golkar berhasil mengantarkan 5 kader terbaik menjadi bupati dan wali kota.
“Ini bukan hanya kemenangan politik, tapi bukti kerja keras dan kecintaan terhadap Papua. Saya lahir di ujung barat, tinggal di Jakarta, tapi hati saya sudah tertambat di Papua. Saya merasa menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Papua,” ujarnya.
Doli juga menyinggung dua pekerjaan rumah besar Golkar Papua: belum berhasil mengantarkan wakil ke DPR RI dari Dapil Papua, dan pelaksanaan pasar murah yang masih tersisa di beberapa wilayah. “Insyaallah, ke depan kita akan menuntaskan semua ini. Papua harus jadi tanah surga bagi rakyatnya,” tutupnya.
Musda XI Golkar Papua bukan hanya ajang konsolidasi, tapi juga momentum peneguhan komitmen partai untuk terus hadir dan bekerja bagi kemajuan Papua.
Gubernur Papua Matius D. Fakhiri menyampaikan musda bukan sekadar agenda partai, tetapi momentum strategis untuk konsolidasi dan regenerasi kepemimpinan.
Musda juga menjadi momen penting keputusan-keputusan yang lahir dari forum untuk memperkuat peran Golkar dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan membangun Papua yang damai, maju, dan sejahtera.
Gubernur juga menyoroti peran historis Partai Golkar dalam pembangunan nasional, termasuk kontribusinya di tanah Papua.
“Golkar bukan hanya pilar politik, tapi mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dalam suasana penuh semangat dan persaudaraan, Fakhiri mengajak seluruh kader Golkar untuk menjadikan perbedaan pandangan sebagai kekuatan, bukan pemecah persatuan.
Ia berharap kader yang terpilih nantinya mampu menjadi jembatan aspirasi rakyat Papua dengan semangat gotong royong dan inklusivitas. ***(Imelda)
