KABARPAPUA.CO, Asmat – Masyarakat Kampung Saman, Distrik Safan, Kabupaten Asmat, larut dalam sukacita. Setelah berabad-abad, warga daerah itu baru mengenal cahaya listrik.
Euforia masyarakat pecah ketika Bupati Asmat Elisa Kambu menyalakan lampu, menandakan Kampung Saman mulai terbebas dari gelap gulita.
Kristina, warga kampung tersebut bahkan tak sanggup menahan tangis. Sambil mengendong anaknya, Kristina menatap rumah yang kini telah teraliri listrik.
Rumah Kristina tergolong sederhana dengan beratapkan daun sagu dan berdinding nipa. Kristina tinggal bersama saudaranya dengan total dua kepala keluarga di rumah itu.
Kampung Terbebas dari Gelap Gulita
Mereka bahagia sudah bisa mendamping anaknya untuk belajar pada malam hari. Dia merasa terharu, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Asmat.
“Bapa bupati terima kasih, akhirnya kita bisa melihat lampu menyala di rumah. Kami sudah menunggu lama sekali,” ungkap Kritina.
Kepala PLN Agats, Eliayakin Simanjuntak mengatakan listrik akan beroperasi selama 12 jam. Listrik akan menyala mulai pukul 17.00 WIT hingga pukul 06.00 WIT pagi.
“Kita patut bersyukur, karena hari ini listrik sudah mulai menyala di kampung ini. Anak- anak sudah bisa pakai belajar,” ucap Simanjuntak.
Komitmen Bupati Asmat Terangi Pelosok
Bupati Asmat, Elisa Kambu menegaskan, pemerintah daerah telah berupaya untuk memberikan jaminan hidup kepada masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan PLS di Kampung Saman.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Saman Distrik Safan memliki daya 50 Kwp. PLTS ini untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di sekitarnya.
“Masih banyak pekerjaan rumah bagi kepimpinan saya. Saya akan berusaha secara bertahap agar di semua kampung menikmati listrik,” ujar Elisa Kambu.
Elisa Kambu bilang, pemerintah daerah akan menanggung biaya pemakaian untuk tiga bulan ke depan. Ia pun meminta masyarakat jangan borong dalam pemakaian listrik.
“Jangan boros listrik, pakai sesuai kebutuhan saja.Kalau nanti listrik habis, kalian belum tentu biasa membeli token. Nah, untuk itu pemerintah akan tanggung untuk tiga bulan ke depan,” kata Elisa Kambu. *** (Abdel Syah)