KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Guna membahas tantangan dan solusi dalam mengelola sarana dan prasarana olahraga, serta program pengembangan pemuda, Komisi V DPRP Papua melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, Senin, 27 Oktober 2025.
Wakil Ketua Komisi V DPRP Papua, H. Jayakusuma mengatakan, dalam kunjungan kerja Komisi V DPRP Papua ada beberapa hal yang dibahas terkait kegiatan pemuda dan olahraga yang dilaksanakan di tahun 2025 dan program kerja Disorda Papua pada tahun 2026 mendatang.
“Telah kita dengar tadi yang disampaiakan kepala dinas bahwa di tahun 2025, Disorda Papua akan mengikuti Event Popnas XVII dan Peparpenas XI di Jakarta pada tanggal 1-10 November 2025 mendatang,” katanya.
H. Jayakusuma menambahkan, selain berdiskusi terkait kegiatan olahraga dan sarana prasarana Disorda Papua pada tahun 2025 ini, pihaknya juga membahas terkait Pendapat Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Disorda Papua.
“Kami telah menyampaikan kepada dinas bagaimana agar dinas dapat meningkatkan PAD, mengingat saat ini PAD sangat kecil. Sehingga kami berikan masukan agar aset yang ada seperti beberapa venue yang ada eks PON XX bisa mendatangkan PAD membangun Papua,” jelasnya.
H. Jayakusuma juga menyebut, pihaknya juga telah mendengar apa yang menjadi kendala, dan apa yang menjadi program kerja ke depan dari Disorda Papua. “Secara umum, kami melihat banyak hal yang perlu dilihat kembali terkait pemeliharaan venue eks PON XX ini, yang sangat besar biayanya,” katanya.
Kepala Disorda Papua, Sonya Monim mengatakan, melalui pertemuan bersama Komisi V DPRP Papua banyak hal yang disampaikan dan yang sangat mendesak yakni terkait pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi di tanah Papua.
“Dengan adanya efesiensi anggaran itu sangat berpengaruh bagi organisasi olahraga yang ada dalam melakukan pembinaan olahraga terhadap atlit berprestasi, olahraga masyarakat, juga olahraga pada atlit disabilitas,” katanya.
Sonya menambahkan, adanya efisiensi anggaran, hingga saat ini pihaknya masih menyesuaikan anggaran yang ada. Sehingga untuk kuota dari anggaran APBD yang membiayai cabang olahraga di PPLP ada enam cabang olahraga, sementara APBN membiayai satu cabang olahraga yakni sepak bola.
“Jadi kami mensiasatinya untuk pembinaan tetap jalan, kuotanya yang kami kurangi. Sehingga anggaranya bisa cukup. Enam cabor yang dibiayai APBD, yakni dayung, atletik, karate, angkat besi, pencak silat dan tinju. Dan yang dikurangi adalah sepeda,” katanya. ***(Natalya Yoku)




















