KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua, Hardin Halidin mengingatkan seluruh peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk tidak melakukan praktik politik uang.
“Terutama selama masa tenang hingga hari pencoblosan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 6 Agustus 2025,” terang Hardin, saat konferensi pers di Kota Jayapura, Papua, Senin, 4 Agustus 2025.
Dalam konferensi pers itu, Hardin juga menegaskan bahwa politik uang masih menjadi salah satu kerawanan tertinggi dalam pelaksanaan pilkada.
Untuk itu, Hardin meminta para kandidat dan tim sukses untuk menjaga integritas dan tidak mencederai proses demokrasi dengan praktik transaksional.
“Kami mengingatkan semua pihak agar tidak melakukan politik uang. Masa tenang adalah waktu bagi masyarakat untuk merenung dan menentukan pilihan secara bebas, bukan dipengaruhi oleh iming-iming materi,” tegas Hardin.
Untuk memastikan pelaksanaan PSU berjalan jujur dan adil, Bawaslu Papua telah menerjunkan sebanyak 3.331 petugas pengawas yang tersebar di 8 kabupaten dan 1 kota di seluruh Papua.
Menurut Hardin, petugas pengawas ini akan melakukan pengawasan ketat di lapangan, mulai dari distribusi logistik hingga proses pemungutan suara.
“Kami siap mengawal PSU dengan pengawasan maksimal. Petugas kami telah dibekali dengan pemahaman tentang potensi pelanggaran dan cara penanganannya,” ujar Hardin.
Hardin juga mengajak masyarakat Papua untuk menggunakan hak pilihnya secara bijak dan tidak tergoda oleh tawaran uang atau materi dari pihak manapun.
“Pilihlah sesuai hati nurani. Jangan biarkan suara Anda dibeli. Demokrasi yang sehat lahir dari partisipasi yang jujur dan berdaulat,” katanya.
PSU Pilgub Papua 2024 akan mempertemukan dua pasangan calon: Benhur Tomi Mano-Constan Karma nomor urut 1 dan Mathius D. Fakhiri-Aryoko Rumaropen nomor urut 2.
Keduanya akan kembali bersaing dalam PSU yang digelar di sejumlah wilayah Papua, menyusul keputusan penyelenggara pemilu untuk mengulang proses demi menjamin keabsahan dan keadilan demokrasi. ***(Imelda)




















