KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Khrisna Murti memimpin kegiatan Courtesy Call Polda Papua. Kegiatan berlangsung di Aula Vicon Polda Papua Koya Koso, Rabu 5 Februari 2025.
Kegiatan dihadiri Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige R. Renwarin dan Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Brigjen Pol Dr. Untung Widyatmoko.
Turut hadir Kabagbatans Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Kombes Pol. Hery Dian Dwi Harto. Tak ketinggalan, para pejabat utama Polda Papua dan para Kapolres perbatasan jajaran Polda Papua.
Courtesy Call Polda Papua bersama Kadivhubinter Polri bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait program Border Transnational Crime Liaison Officer (BTNCLO).
Program ini diusung oleh Kapolri dengan tujuan menyelesaikan permasalahan menyangkut Transnational Crime yang diantaranya adalah penyelundupan manusia dan barang.
Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige dalam sambutannya menekankan agar tidak ragu lagi dalam memberikan tindakan hukum di daerah – daerah perbatasan.
“Untuk rekan-rekan kita yang bertugas di perbatasan akan mendapatkan atensi khusus. Direncanakan untuk BTNCLO ini akan menjadi Bidang khusus dengan tujuan agar memudahkan wilayah dalam melaksanakan tugas di Perbatasan,” kata Patrige.
Sementara itu, Kadiv Hubinter, Irjen Pol Khrisna Murti, menjelaskan tujuan utamanya kedatanganya di Polda Papua. Dimana dirinya akan memberikan arahan terkait BTNCLO (Border Transnational Crime Liaison Officer).
Arahan ini berdasarkan putusan Kapolri nomor 166 tanggal 31 September 2024 merujuk kepada Proses yang panjang Kapolri memutuskan untuk membentuk BTNCLO di Polda yang memiliki perbatasan.
“Terkait dengan itu ada ruang yang kita beririsan atau bersinggungan dengan lembaga-lembaga yang sudah ada dan bertugas di Perbatasan. Namun ada juga beberapa ruang – ruang yang tidak bisa masuki. Contohnya adalah pengamanan perbatasan yang sudah diemban oleh teman – teman dari TNI,” tuturnya.
Menurut Khrisna, Polda yang di perbatasan ini memiliki kendala dalam mengkomunikasikan masalah-masalahnya. Hal ini karena jarak yang sangat jauh dengan Divhubinter Polri.
Maka itu, Divisi Hubinter akan memberikan pelatihan, kewenangan dan paspor untuk diberikan izin kapan saja agar bisa ke perbatasan jika ada permasalahan.
“BTNCLO ini bukan hanya entitas kita di dalam tubuh Polri namun BTNCLO. Ini bisa menjadi jembatan untuk kita semua agar bisa menyelesaikan masalah-masalah di Perbatasan,” pungkasnya. *** (Adv/Polda Papua)