KABARPAPUA.CO, Tembagapura – Hujan deras tak menghalangi Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengunjungi Asrama Tomawin di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu sore, 17 Agustus 2025.
Terlihat Tony ditemani istri tercinta Rosita Manik dan rombongan tamu, serta jajaran petinggi PTFI, harus menggunakan payung, agar pakaian mereka tak basah kuyub. “Saya memang sengaja mengkhususkan diri untuk datang ke sini (Asrama Tomawin),” kata Tony.
Asrama Tomawin merupakan “rumah pendidikan” yang didirikan PTFI bagi anak-anak yang berada di dataran tinggi, terutama bagi mereka dari suku-suku yang hidup di wilayah dekat operasi pertambangan.
Asrama Tomawin sudah ada sejak tahun 1996. Namun baru pada tahun 2017, asrama ini mendampingi 60 siswa asal Suku Amungme dalam menempuh pendidikan.
Asrama ini melakukan pendampingan dalam bidang rohani, pengembangan karakter, etika dan sosial, bakat dan minat lainnya. Kini Asrama Tomawin ditempati 72 anak tingkat SD hingga SMP.
Para penghuni asrama ini berasal dari anak-anak Suku Amungme, yang datang dari tiga kampung sekitar wilayah operasi perusahaan, diantaranya Kampung Banti, Kampung Arwanop dan Kampung Tsinga.

Menurut Kepala Asrama Tomawin, Iwan Dandan, saat ini anak-anak penghuni Asrama Tomawin berjumlah 72 siswa, yang terdiri 56 laki-laki dan 16 perempuan. “Rata-rata berusia 5 tahun sampai 15 tahun,” katanya saat diwawancara wartawan, Minggu sore, 17 Agustus 2025.
Pada kunjungan itu, Tony bersama rombongan disambut dengan tarian selamat datang dari anak-anak penghuni asrama. Tony terlihat menyapa mereka penuh kehangatan dan juga memberikan motivasi belajar,serta untuk terus semangat mengejar cita-cita.
Tony berdialog santai bersama mereka, dari berbagi kisah keseharian sampai menjawab pertanyaan polos dari anak-anak penghuni asrama. Mereka terlihat antusias mendengarkan dan melontarkan pertanyaan. Suasana cair dan menghadirkan keceriaan.
Tony memberikan bingkisan dan tas sekolah bagi para penghuni asrama, terutama mereka yang telah mengajukan pertanyaan. Pertanyaan cukup beragam, dari aktivitas keseharian, kesukaan makanan dan musik, serta cita-cita waktu kecil.
“Jadi adik-adik (penghuni asrama) harus rajin belajar dan harus dengar-dengaran (patuh) sama guru atau pembina asrama. Juga harus dengar-dengaran sama orang tua, disiplin, dan terus berdoa sama Tuhan, niscaya adik-adik akan sukses semuanya,” tutup Tony mengakhiri sambutannya. ***(Cunding Levi)




















