KABARPAPUA.CO, Jakarta – PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung sejumlah media lokal dari Tanah Papua untuk mengikuti pertemuan puncak tahunan para pengelola media lokal di Indonesia, Local Media Summit (LMS) 2024 yang resmi digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kegiatan LMS 2024 yang diinisiasi Suara.com bersama International Media Support (IMS) ini, selain dihadiri puluhan media lokal, khusus dan berskala kecil dari seluruh wilayah Indonesia, tapi juga mereka belajar dan berdiskusi mengenai informasi, teknologi, dan perkembangan baru lainnya dalam bisnis media, termasuk Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia (PTFI), Katri Krisnati, hal ini menjadi salah satu bentuk dukungan PTFI adalah menghadirkan media lokal Papua dan juga media dari Gresik untuk berpartisipasi dalam LMS 2024 ini.
“Dalam kegiatan ini, mereka mengikuti konferensi, workshop, networking night, sesi berbagi dengan narasumber dari Google, Uni Eropa, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan para pemimpin media lokal dari berbagai wilayah di Indonesia,” jelas Katri kepada KabarPapua.co, Rabu, 2 Oktober 2024.
Katri juga mengatakan, PTFI berkomitmen mendukung media lokal di Papua dan Gresik untuk terus bertumbuh dan mengembangkan bisnisnya. Apalagi dua wilayah ini merupakan tempat PTFI menjalankan pertambangan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
“Mengelola bisnis media penting agar media dapat eksis di tengah tantangan media yang semakin kompleks. Melalui LMS 2024, PTFI berharap media lokal di Papua dan Gresik dapat berjejaring, berkolaborasi, berinovasi, dan terus mengembangkan bisnisnya, serta berkontribusi untuk memajukan Papua dan Gresik,” terang Katri.
Pada pembukaan LMS 2024, CEO PT Arkadia Digital Media Tbk, yang juga Pemimpin Redaksi Suara.Com, Suwarjono, menyampaikan, sekalipun teknologi kini berkembang dengan cepat, media sudah harus memanfaatkan teknologi tambahan seperti AI atau kecerdasan buatan.
“Selama dua hari para peserta akan menjalankan, mencoba untuk mengeksplor dengan semua teman. Harapannya, teman-teman nanti kembali ke daerah juga bisa menularkan ini ke daerah masing-masing,” kata Suwarjono dalam sambutannya.
Suwarjono juga mengatakan, para peserta LMS 2024 selanjutnya bisa menjadi pilar bagi media lokal lainnya dengan memanfaatkan teknologi terbaru. “Biar bisa menjadi pilar bahwa media tetap harus ada, harus hidup, dan seterusnya,” katanya.
Sedangkan Eva Danayanti dari IMS Programme Country Manager Indonesia mengatakan, media lokal penting untuk beradaptasi secara teknologi agar tetap relevan dalam melayani komunitasnya dan memastikan jurnalisme berkualitas.
“Kami yakin, teknologi tak akan membuat jurnalisme hilang. Tapi teknologi justru menjadi jurnalisme untuk bertransformasi dan menjadi lebih baik. Karena itu, tahun ini kami mengusung tema Technological Transformation in Local Media serving the audience tomorrow,” jelas Eva.
Menurut Eva, media lokal kekinian sudah krusial untuk merangkul kemajuan teknologi. Sehingga bisa menjawab hal-hal yang lebih luas, meningkatkan kemampuan bercerita, juga meningkatkan keberlanjutannya sebagai media.
“Beberapa hari ke depan, kami akan ngobrol, berdiskusi, berbagi pengalaman, dan belajar dari satu sama lain. Kami akan membahas berbagai topik yang penting buat media dan media lokal, mulai dari inovasi, inovasi bisnis, pengembangan konten, hingga strategi membangun komunitas yang kuat,” papar Eva.
Selain diskusi, kegiatan LMS 2024 ini juga akan diluncurkan Local Media Community, di mana disediakan berbagai kegiatan, seperti coaching clinic, Women Innovation Media, serta Media Innovation Grant. Ajang ini juga menjadi momentum penting, guna memperkuat peran media lokal dalam menjaga kualitas informasi di daerah.
Pada sesi pembukaan, para peserta disuguhi berbagai diskusi terkait tantangan yang dihadapi media lokal saat ini, termasuk inovasi, digitalisasi, dan strategi bisnis yang berkelanjutan. LMS 2024 menjadi platform bagi media lokal untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan mencari solusi untuk bertahan di tengah lanskap media yang terus berubah. ***(Cunding Levi)