Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

OLAH RAGA · 24 Jun 2024 10:17 WIT

East Phoria Sport Championship Tuai Respon Positif Warga dan Milenial Papua


					Markus Kayoi, masyarakat Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Markus Kayoi, masyarakat Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO,  Kota Jayapura – East Phoria Sport Championship by Paulus Waterpauw mendapat respon positif dari kalangan masyarakat hingga kaum Milenial Papua.

Markus Kayoi selaku masyarakat Kota Jayapura menilai  event tersebut sangat positif. Event itu sangat baik untuk memberikan ruang dan membangkitkan semangat bagi peminat boxing di tanah Papua.

“Saya melihat memang karakter milenial saat ini mengalami perubahan, lain dulu dan sekarang. Jadi dengan adanya arena seperti ini dapat memicu ketertarikan tersendiri bagi kaum milenial yang memiliki bakat tinju atau Boxing,” kata Markus usai penutupan di Jayapura, Minggu 23 Juni 2024.

Menurut dia, East Phoria Sport Championship sangat bermanfaat dan sebagai wadah untuk mendorong kaum milenial Papua. Misalnya dengan mengukir prestasi dalam olahraga boxing.

“Jadi dengan menyaksikan pertandingan malam ini, kaum milenial dapat melihat bahwa ini adalah peluang untuk mengasah bakat bukan hanya pada olahraga bola, atletik dan lainnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan olahraga boxing atau tinju ini sebenarnya sudah menjadi primadona bagi kaum milenial pada lalu. Namun olahraga ini tergerus seiring perjalanan waktu.

“Melihat dari aspek prestasi untuk tinju ini sebenarnya salah satu cabang olahraga yang masuk dalam target nominasi Papua pada masanya. Namun berjalannya waktu, kondisi prestasi itu menurun. Tentu mereka mempunyai catatan kenapa  dan mereka mempunyai pertimbangan tersendiri,”  ucapnya.

Markus yang juga adalah anggota MRP mengungkapkan melihat dari pandangan tersebut mengartikan warga kota Jayapura pada kondisi waktu lampau dan saat ini tentu berbeda.

Untuk itu, dia berharap kompetisi tinju dapat memberikan ruang terbuka bagi generasi muda berprestasi dan mengembangkan bakatnya. Hal ini juga dapat mengalihkan pengaruh buruk generasi muda Papua.

“Saat ini peminat boxing apakah sudah berkurang atau masih diminati anak muda saat ini.Karena dulu itu, saya lihat karakter anak-anak muda terlihat dari geng-geng, kelompok- kelompok masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga berharap event ini mendorong milenial Papua agar dapat melihat dan tertarik dengan olahraga boxing. Karena sebenarnya Papua sudah mempunyai pengalaman prestasi yang unggul selain olahraga atletik dan sepak bola.

“Terima kasih buat penyelenggara yang telah membuat event seperti ini. Kalau dulu ajang seperti ini kita harus bayar baru bisa bertanding, namun sekarang gratis. Ini luar biasa bagi penyelenggara,” pungkasnya.

Salah satu peserta boxing, Joan Jorgen mengapresiasi event digelar Paulus Waterpauw. Dia mengaku sangat bangga karena lewat ajang ini untuk mengasah semangat boxing dari anak-anak muda Papua.

“Saya harap pemerintah bisa melihat apa yang dilakukan PW agar sekiranya event ini dapat dilakukan lagi minimal 6 bulan sekali di Kota Jayapura atau daerah lain. Ini agar para peminat tinju tetap eksis,” kata Joan. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Welcome Back, Boaz Solossa

6 September 2024 - 17:06 WIT

6 September, Atlet dan Official Papua Pegunungan Bertolak ke Lokasi PON XXI

2 September 2024 - 12:10 WIT

PSBS Biak Optimis Curi Poin di Kandang PSIS

22 August 2024 - 17:06 WIT

Kirim 325 Atlet, Papua Target 42 Emas di PON Aceh-Sumut

21 August 2024 - 21:35 WIT

4 Polda Berebut Piala Bergilir Turnamen Voli Kapolri Cup Zona 7 di Papua

21 August 2024 - 21:04 WIT

32 Tim Pelajar SMA di Jayapura Berburu Piala Futsal Menpora

18 August 2024 - 22:54 WIT

Trending di OLAH RAGA