KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya mendukung deklarasi pemberantasan buta huruf, yang diselenggarakan Yayasan Bantulah Usaha Pemberantasan Huruf Indonesia (YBUPHI) dengan metode mengajar Huruf A, I, U, E, dan O, di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jumat, 14 Maret 2025.
Kegiatan yang bertema: “Bung Karno Penyulut Semangat Pemberantasan Buta Huruf Indonesia” ini, juga dihadiri secara langsung, Bupati Jayawijaya Atenius Murip, Kadispora Parekraf Provinsi Papua Pegunungan Marthen Medlama, serta perwakilan dari para guru dan pelajar sekolah dasar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Dalam sambutannya, Bupati Jayawijaya Atenius Murip mengatakan, pihaknya sangat menyabut baik kegiatan ini. Sebab ini merupakan salah satu metode mempercepat anak-anak bisa segera mengenal hurufdan bisa membaca.

Bupati Jayawijaya Atenius Murip melakukan foto bersama pada deklarasi pemberantasan buta huruf oleh YBUPHI di Wamena. (KabarPapua.co/Agris Wistrijaya)
“Sebagai contoh, saya sendiri sebelum SD saya sudah bisa membaca yang diajarkan oleh guru-guru sekolah minggu, yang dibawakan juga oleh misonaris ke gereja. Hal itu sangat efektif pada jaman dulu,” ungkapnya.
Untuk itu, Bupati Atenius memberikan apresiasi kepada Bertus Asso dan tim yang sudah membuat buku, kemudian akan dikaji, apakah metode ini dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dari TK dan SD.
Upaya pemberantasan literasi menjadi pergerakan nasional telah dicanangkan Ir. Soekarno sebagai presiden pertama Republik Indonesia dengan awal pergerakan adalah langkah yang penting dari sebuah kalimat ajakan yang telah dicantumkan dan dituliskan yaitu: Bantulah Usaha Pemberantasan Buta Huruf dan Menuliskan Lima Huruf Vokal: A, I, U, E, dan O.

Bertus Asso, Wakil Ketua III DPR Provinsi Papua Pegunungan. (KabarPapua.co/Agris Wistrijaya)
Bertus Asso yang kini sebagai Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Pegunungan yang telah menemukan metode belajar dan Jhon Asso sebagai penyusun dan penulis buku untuk mengajar anak-anak sekolah dasar dari lima huruf vokal A, I, U, E, dan O dengan sebutan metode belajar huruf Bung Karno yang asyik dan menyenangkan.
Bertus Asso mendeklarasikan 6 poin antara lain: Yayasan Bantulah Usaha Pemberantasan Buta Huruf Indonesia (YBUPBHI), metode mengajar huruf Bung Karno A, I, U, E, dan O, buku pelajaran tingkat pendidikan dasar: buku huruf Bung Karno A, I, U, E, dan O, buku 75 tahun bertemu kembali, nama Museum Agung huruf Bung Karno A, I, U, E, dan O. Juga mengusulkan setiap tanggal 14 Maret adalah Hari Huruf Bung Karno. ***(Agris Wistrijaya)