KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Cakupan penyelenggaraan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Papua masih rendah dan jauh dari target. Hal ini dikatakan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Arry Potingku, Selasa, 22 April 2025.
Menurut Arry, pendaftaran peserta PKG di Papua sejak diluncurkan hingga April 2025, hanya sebanyak 2.224 peserta.
“Mulai awal penyelenggaraan PKG hingga saat ini, baru 1379 yang hadir, lalu dilakukan pemeriksaan di Puskesmas. Nah ini bagus, tapi belum maksimal,” kata Arry.
Kemudian, kata Arry, dari seluruh kabupaten-kota di Papua, hanya Kabupaten Mamberamo Raya yang belum melaksanakan PKG secara maksimal, termasuk pelaporannya. “Sebab masalah geografis dan saluran telekomunikasi,” ungkapnya.
Arry menambahakan, total target secara keseluruhan di Papua sebesar 2 juta peserta. Meski masih jauh dari harapan, pihaknya terus berupaya mencapai target bahkan lebih.
Menurut Arry, ada beberpa faktor penyebab rendahnya cakupan pendaftaran PKG, yakni faktor geografis dan jaringan telekomunikasi.
“Para peserta kan mendaftar melalui online. Kemudian peserta harus mempunyai perangkat seluler. Terus,sistem aplikasi yang diterapkan, mewajibkan peserta dan pihak Puskesmas harus mengaksesnya melalui jaringan telekomunikasi,” jelas Arry.
Untuk mengoptimalisasi cakupan PKG di Papua, kata Arry, pihaknya terus berinovasi. Saat ini, tak lagi menggunakan sistem hadiah ulang tahun, tapi semua masyarakat boleh datang melakukan PKG di pusat layanan kesehatan terdekat.
“Kapanpun, siapapun semua boleh datang melakukan PKG, mulai dari orang dewasa, ibu hamil, anak-anak sudah mulai star dari sekarang. Tapi jangan lupa, nasional (pusat) memberikan kesempatan khusus kepada anak sekolah di bulan Juni untuk melakukan PKG,” terangnya.
Sekadar diketahui, di Papua total pendaftaran PKG pada 28 Maret 2025 sebanyak 1,699 orang. Hingga 16 April 2025, pendaftar sebanyak 2.224 orang. Penambahan sebanyak 525 orang pendaftar.
Tren pendaftaran di Papua pada awal bulan April mengalami penurunan, karena bertepatan dengan hari raya Idul fitri dan cuti bersama. Tapi meningkat mulai 8 April 2025 seperti tren nasional. ***(Natalya Yoku)