KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – PT Freeport Indonesia hadir sebagai pemateri dalam Konvensi Nasional Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) XV di Jayapura.
Konvensi Nasional bertajuk kontestasi pendekatan keamanan tradisional dan non tradisional di kawasan Indo-Pasifik. Konvensi ini digelar Universitas Cenderawasih, Rabu 9 Oktober 2024.
Dalam keterangan persnya, Claus Wamafma, Vice President of Community PT Freeport Indonesia, menekankan pentingnya keterlibatan PT Freeport dalam konvensi ini sebagai bentuk kerja sama dan kolaborasi demi kepentingan bersama.
Claus berharap semua peserta mendapat masukan dari asosiasi maupun publik terkait hubungan internasional dalam juga dengan adanya keterlibatan PT Freeport.
“Ada banyak hal yang perlu kita bicarakan semua telah kita bahas dan tidak ada ditutupi. Baik itu tailing, reklamasi atau penanaman kembali. Itu kita terbuka diberikan informasi dan membuka akses bagi siapa saja untuk mengetahui informasi tersebut,” katanya.
Ia pun menjelaskan mengenai reklamasi PT Freeport Indonesia telah dilakukan cukup panjang. Reklamasi tidak menunggu operasi open pit dan hal itu masih berlanjut hingga saat ini.
“Saya sudah katakan sebelumnya bahwa kita sudah tanam kurang lebih lima juta untuk reklamasi, baik di daerah operasi tambang, maupun di dataran rendah. Kita akan lanjutkan kurang lebih 10 hektare lagi, termasuk di Jayapura,” jelasnya.
Direktur Pasifik dan Oseania dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Adi Dzulfuat, mengungkapkan bahwa Kemenlu telah lama menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk HI Uncen.
Salah satunya adalah pengiriman dosen untuk mengikuti seminar di Suva, Fiji. “Kami pernah bersama dosen Uncen, Dr. Melyana Pugu, dalam menyampaikan materi di Suva,” kata Adi.
Sementara itu, Ketua Umum PP AIHII, Agus Haryanto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia dari FISIP Jurusan HI Uncen yang telah mempersiapkan konvensi ini dengan baik. “Kami sempat khawatir bahwa jumlah peserta akan kurang dari 50. Namun sampai hari ini tercatat 74 peserta dari 45 universitas yang ada di Indonesia,” ungkap Haryanto. *** (Imelda)