KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus menggencarkan komitmen dalam rangka pengembangan sektor pariwisata di daerah.
Salah satunya melalui seminar pendahuluan pengembangan pariwisata bersama puluhan pengelola wisata di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Sekda Jayawijaya, Thonny M. Mayor mengatakan, seminar ini sebagai langkah untuk mendapatkan masukan dari pengelola wisata. Misalnya faktor keamanan yang menghambat peningkatan wisata.
“Faktor keamanan menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Sebab jika banyak tamu kunjungan ke tempat wisata di Wamena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah,” ujarnya, Senin 27 Mei 2024.
Ia mengajak semua pihak mendukung TNI-Polri dalam berkolaborasi menjaga keamanan. “Kita Masyarakat juga berperan penting ikut menjaga keamanan. Lewat diskusi ini pembangunan pariwisata ke depan jauh lebih baik dan mengalami peningkatan,” harapnya.
Jaring Saran dan Masukan
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya, Ludya Eruleke Logo, menjelaskan sosialisasi ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
“Kemarin kita sudah presentasi di depan staf ahli menteri pariwisata. Pada prinsipnya, mereka siap ketika kita punya dokumen pendukung untuk pengusulan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang pariwisata,” ucapnya.
Ludya menyebut Jayawijaya sebagai ibukota Provinsi Papua Pegunungan membutuhkan pembenahan pada sektor pariwisata. Selain itu juga infrastruktur, air bersih, drainase perlu menjadi atensi pemerintah provinsi.
“Khusus master plan untuk pengembangan pariwisata di 10 objek wisata ini masing-masing kita susun sesuai dengan kondisi daerah wisata. Nah seminar pendahuluan ini awal langkah awal kita menghimpun pengelola wisata,” ujarnya.
Ia memastikan akan terus mendorong pengembangan sektor pariwisata secara merata. Misalnya, objek wisata pasir putih, mumi di Distrik Pisugi, objek wisata Kumugima di Distrik Libarek, demikian pula objek wisata di distrik lainnya.
“Aksesibilitas jalan, sarana prasarana MCK (toilet) yang terkendala, Ini akan kita dorong melalui sumber DAK. Jadi macam jalan dan MCK di PUPR, speedboat dari Dinas Perhubungan, jadi ada sinergitas antar OPD untuk menjawab permasalahan mereka,” terangnya.
Ludya berharap adanya saran masukan dari pemerhati pariwisata, termasuk pemandu wisata demi pengembangan objek wisata di Jayawijaya. “Dari masukan, kita tampung dan kita akan pertajam dalam master plan,” terangnya. *** (Stefanus Tarsi)