Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 6 Apr 2024 21:35 WIT

52 Warga Mimika Jalani Operasi Katarak Gratis di Momen HUT Freeport


					Warga Mimika usai menjalani operasi katarak gratis di momen HUT Freeport Indonesia. (Dok Freeport) Perbesar

Warga Mimika usai menjalani operasi katarak gratis di momen HUT Freeport Indonesia. (Dok Freeport)

KABARPAPUA.CO, Timika – PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 5-7 April 2024.

Operasi katarak ini merupakan puncak rangkaian bakti sosial dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 Freeport Indonesia yang jatuh setiap 7 April. Tercatat sebanyak 52 warga yang menjalani operasi katarak gratis.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas meninjau langsung operasi katarak dan pelayanan kesehatan mata gratis di RSMM. Menurut dia, kesehatan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam investasi sosial PTFI.

Tony pun mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Mimika dan segenap stakeholder yang terlibat. Sebab, kata Tony, kesehatan individu dan masyarakat sangat penting untuk mendorong peningkatan produktifitas.

“PTFI mengadakan program ini bukan hanya untuk masyarakat tujuh suku saja. Dari yang diberikan pelayanan kesehatan mata, 40 persen berasal dari tujuh suku dan 60 persen non tujuh suku, bahkan lebih dari 50 persen adalah non Papua yang berdomisili di Kabupaten Mimika,” kata Tony.

Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemda Mimika, melalui Dinas Kesehatan, YPMAK, RSMM, PT Pangansari Utama (PSU) dan Media Group serta tenaga dokter spesialis mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami). “Dengan gotong royong ini kita bisa terus berkarya untuk Papua, untuk Indonesia,” ujarnya.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas meninjau operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah. (Dok Freeport)

Sementara itu, Asiten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Anace Hombore mengapresiasi inisiatif layanan kesehatan mata gratis ini. Dia berharap kerja sama PT Freeport dann Pemda yang baik ini terus berjalan.

“Kami berterimakasih kepada PTFI yang selama ini telah membantu Pemda melayani masyarakat Kamoro, Amungme, lima suku kekerabatan beserta segenap masyarakat Kabupaten Mimika, tidak hanya dalam hal kesehatan tapi juga pendidikan, sosial budaya, dan lain-lain,” ujar Anace.

Pelayanan kesehatan mata lengkap gratis di 9 lokasi di Kabupaten Mimika dimulai pada 25 Maret.  Agenda  ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan HUT ke-57 PTFI yang diikuti dengan bakti sosial bersih kampung dan edukasi kebersihan lingkungan di Waa Banti, Kamis 28 Maret 2024.

Adapun pelayanan kesehatan mata lengkap gratis meliputi, tes mata umum, buta warna, refraksi mata, pembagian kaca mata gratis, dan operasi katarak. Pelayanan ini menyasar Kampung Waa Banti-Tembagapura, Kota Timika, Mapurujaya, SP9, SP12, Aikawapuka, Miyoko, Wumuka dan Kapiraya.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyerahkan secara simbolis 500 kacamata kepada perwakilan keluarga pasien operasi katarak gratis di RSMM, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. (Dok Freeport)

Tercatat sebanyak 1.066 orang telah mendapatkan pelayanan kesehatan mata gratis yang terdiri dari 426 warga 7 suku dan 640 warga Mimika. Freeport Indoensia juga membagikan 500 kacamata gratis.

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, katarak menjadi salah satu penyebab terbanyak kebutaan di Indonesia. Merujuk pada data survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi termasuk Papua diperkirakan 3 dari 100 orang di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan.

Sebanyak 81 persen di antaranya disebabkan oleh katarak. Tingkat prevalensi yang tinggi ini menjadi perhatian pemerintah dengan menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25 persen pada 2030.

Pada umumnya, katarak muncul secara alami seiring bertambahnya usia seseorang. Tetapi pada beberapa kasus, katarak dapat menyerang usia produktif. Perkembangan katarak tidak dapat dihambat akan tetapi dapat ditangani dengan tepat. Salah satunya adalah dengan peka terhadap gejala awal munculnya katarak. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Trans Wamena-Karubaga Usai Hadiri Kampanye Akbar

25 November 2024 - 19:07 WIT

Freeport Indonesia Dukung Turnamen Piala Soeratin U-15 di MSC

22 November 2024 - 21:00 WIT

Freeport Perkuat Kolaborasi Bersama Seratusan Jurnalis di Jayapura

15 November 2024 - 00:00 WIT

Freeport-ANTAM Teken Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri

8 November 2024 - 18:42 WIT

Konvenas AIHII, Freeport Tegaskan Komitmen Wujudkan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

14 October 2024 - 22:45 WIT

Freeport Indonesia Raih 2 Penghargaan Subroto Award 2024

12 October 2024 - 18:30 WIT

Trending di KABAR FREEPORT