KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Sekolah Rakyat Rintisan 1C Jayapura kekurangan guru SD dan SMP. Kepala Sekolah Skema Rintisa 1C, Abigael Kalami menyampaikan saat ini ada 9 guru dengan status PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak) dan belum mencukupi semua mata pelajaran.
Dia menjelaskan untuk jenjang SD, hanya satu guru yang tersedia, padahal idealnya dibutuhkan 4 orang guru. Artinya, masih ada kekurangan 3 guru lagi.
Lalu di jenjang SMP, kekosongan guru terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan beberapa bidang eksklusif lainnya.
“Kami telah menyurati instansi terkait untuk meminta arahan dan solusi atas kondisi ini,” kata Abigael, kamis 2 Oktober 2025.
Asisten I Sekda Papua, Yohanes Walilo menyarankan agar guru ASN yang sudah ada di wilayah Papua baik di kota maupun kabupaten dapat dimobilisasi untuk mengisi kekosongan tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya merekrut guru-guru berpengalaman yang memahami karakter dan kondisi anak-anak Papua.
“Kami harap Balai dan Dinas Pendidikan segera menetapkan regulasi agar perekrutan guru lokal bisa dilakukan. Jangan sampai proses belajar di Sekolah Rakyat terganggu karena kekurangan tenaga pendidik,” ujar Walilo.
Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Namun, program ini berhasil, dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan terutama dalam hal pemenuhan tenaga pengajar yang memadai. *** (Imelda)




















