KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar media gathering bersama jurnalis yang ada di Kota Jayapura pada Rabu 20 Desember 2023.
Media gathering ini untuk menjalin silaturahmi bersama jurnalis, sekaligus memaparkan capaian kinerja PTFI. Kegiatan itu dihadiri Vice President Corporate Communication PTFI, Katri Krisnati.
“Kita ingin berkenalan lebih dekat lagi dengan teman-teman media yang ada di Jayapura. Saya ingin bekenalan dengan teman-teman semua dan saya juga senang ada saat ini ,”ucap Katri Krisnati.
Menurut Katri, media gathering ini menjadi wadah untuk sharing bersama insan pers terkait dengan capaian-capaian kegiatan PT Freeport Indonesia sepanjang tahun 2023.
“Saya sangat bersyukur sekali walaupun banyak tantangan dan hambatan kesuksesan juga tentu tidak terlepas dari dukungan media, dalam menginformasikan kejadian-kejadian yang terjadi di PT Freeport,” ujarnya.
Produksi Tembaga dan Emas Freeport
Katri mengemukakan, Frepeort sudah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga sampai dengan 16 Desember 2023. Produksi ini lebih besar dari target, sedangkan emas mencapai 1,9 juta ons.
Freeport juga meproyeksikan manfaat langsung kepada pemerintah Indonesia sebesar 2,5 miliar US Dolar. Capaian tersebut tidak terlepas dari adanya tantangan, sehingga perlu adanya dukungan dari awak media.
“Kalau pada bulan Februari, kita di Freeport itu mengalami kebanjiran, saya baru masuk selama dua minggu. Baru pertama kali mengunjungi di tembagapura. Kita harus menghentikan kegiatan operasi selama 9 hari dan kembali beroperasi lagi,” ungkapnya.
Freeport juga menyepakati rencana kerja sama untuk memulihkan ekosistem hutan mangrove di Kalimantan Timur sebagai proyek percontohan. Pemulihan ini mencapai 2 ribu hektare yang nantinya akan berlanjut sampai 10 ribu hektare di Papua.
“Jadi 2 ribu hektare ini hanya sebagai proyek percontohan saja, sisanya akan kita lakukan di Papua sampai 2041,” katanya.
Presiden Jokowi Lihat Progres Smelter
Katri melanjutkan, Presiden Jokowi juga telah mengunjungi dan melihat progress smelter pada Juni 2023. Kala itu, posisi progresnya sudah mencapai 72,5 persen sesuai dengan kurva yang telah sepakati oleh pemerintah.
Menurut dia, pembangunan smelter akan dapat mengolah konsentrat yang di produksi di Timika (Papua) sebesar 3 juta ton per tahun. Nantinya akan dapat diproses pada smelter gersik sebesar 1 ,7 juta ton per tahun,
“Kemudian juga pada PT Smelting yang tadinya 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun itu bisa diproses semua di dalam negeri, apabila smelternya sudah beroperasi,” bebernya.
Sementara pada 5 Juli 2023, Freeport telah menyerahkan riset kesehatan dasar dari Kabupaten Mimika kepada Kementerian Kesehatan. “ Kenapa ini menarik dan ini sangat penting untuk kita. Sebab, riset kesehatan ini adalah produk yang dihasilkan oleh Indonesia timur,” ujarnya. *** (Imelda)