Menu ✖

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 4 Sep 2024 20:58 WIT

Temuan Sidak DPR Papua di RSUD Jayapura: Pasien Numpuk di IGD, Toilet Rusak


					Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw saat sidak di RSUD Jayapura, Rabu 4 September 2024. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw saat sidak di RSUD Jayapura, Rabu 4 September 2024. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.COKota Jayapura – DPR Papua melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Dok II Jayapura, pada Rabu 4 September 2024.

Sidak dipimpin Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw bersama Ketua Komisi V Jack Komboy dan  anggotanya Timeles Jikwa serta Wakil Ketua Komisi III.

Dari hasil sidak, DPR Papua menemukan banyak permasalahan. Selain kekurangan obat, air bersih, pasien juga menumpuk di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bahkan terjadi kelompok – kelompok di RSUD.

“Kami hari ini sidak, ternyata yang kami temukan obat Paracetamol saja tidak ada. Kemudian banyak sekali pasien yang mengeluh, karena harus beli obat diluar,” ungkat Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.

Tak hanya itu, kata Jhony, banyaknya pasien yang menumpuk di IGD, karena ruangan masih dalam tahap perbaikan. Parahnya lagi, toilet di IGD dalam kondisi rusak dan tidak dapat dipakai pasien.

Kondisi ini membuat sebagian pasien memilih untuk pulang atau rawat jalan.”Tadi saya coba WC (toilet) di IGD, sesuai dengan penyampaian pasien bahwa kamar mandinya rusak. Setelah saya membuktikannya memang benar kamar mandinya WC rusak,” bebernya.

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw saat sidak di RSUD Jayapura, Rabu 4 September 2024. (KabarPapua.co/Imelda)

Berdasarkan laporan dari tenaga medis, sebagian besar mereka yang bekerja tidak terima dengan manajemen perencanaan dan sebagainya. Hal itu terlihat bahwa sistem koordinasi dalam manajemen tidak berjalan dengan baik.

“Jadi menurut kami ada kelompok – kelompok di dalam RSUD ini. Padahal tugas mereka adalah melayani masyarakat, kalau terjadi kelompok – kelompok nanti masyarakat kita yang susah,”  ujarnya.

Menurut Jhony, anggaran untuk RSUD Jayapura masih cukup. Ia mencontoh pembiayaan untuk cuci darah yang mencapai Rp 2,1 miliar baru terserap Rp 1,9 Miliar.

“Masih ada yang sisa yang belum terserap, tetapi realita hari ini bahanya tidak ada. Ini berarti ini bukan soal uang, namun manajemennya tidak benar,” katanya.

Berkaitan dengan temuan ini, DPR Papua telah menyampaikan kepada manajemen RSUD agar kedepan tidak lagi ada antrean di IGD dan masalah lainnya.

“Jika tidak bisa berjalan dengan baik, kami bisa komunikasi minta audit internal. Kemudian kami juga bisa minta lewat audit external,” tandasnya. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Polda Papua Gelar Panen Raya Jagung, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional

28 May 2025 - 15:30 WIT

Karantina Papua Periksa Kesehatan 10 Ekor Sapi Kurban Tujuan Mamberamo

28 May 2025 - 13:59 WIT

Persiapan Dapur MBG di Kampung Harapan Dipuji Pendamping Mitra Sukses BGN

12 May 2025 - 23:17 WIT

84 Siswa SMA YPK Diaspora Kotaraja Lulus, Ibadah Syukur Gunakan Baju Daerah

5 May 2025 - 20:41 WIT

Sukses Gelar Konferda dan Pemilihan Ketua IPPAT Kota Jayapura  

3 May 2025 - 23:33 WIT

IAI Wilayah Papua Lantik Pengurus untuk Periode 2025-2028

22 April 2025 - 18:13 WIT

Trending di PUBLIK