KABARPAPUA.CO, Merauke– KPU Provinsi Papua Selatan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Gubernur (Pilgub) 2024 yakni 356.147 jiwa yang terdiri dari 183.378 pemilih berjenis kelamin laki-laki dan 172.769 pemilih dari perempuan.
Penetapan DPT dilakukan pada rapat pleno terbuka Minggu 22 September 2024 yang dipimpin oleh Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuze yang didampingi empat komisioner dan sekretaris.
“Proses rekapitulasi data DPT bersumber dari KPU Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Mappi. DPT Pilgub Papua Selatan ini tersebar pada 4 kabupaten, 82 distrik, 690 kampung dan kelurahan, dan 1.089 TPS,” jelas Theresia.
Berikut DPT pada masing-masing kabupaten di Provinsi Papua Selatan:
- Kabupaten Merauke:
- DPT Merauke berjumlah 168.107 pemilih, terdiri dari 86.170 orang laki-laki dan 81.937 perempuan.
- DPT tersebar pada 22 distrik, 190 kampung dan kelurahan, dan 415 TPS.
- Kabupaten Boven Digoel
- DPT berjumlah 42.607 pemilih tetap, terdiri dari 22.644 laki-laki dan 19.963 perempuan
- DPT tersebar pada 20 distrik, 112 kampung/kelurahan, dan 221 TPS.
- Kabupaten Mappi
- DPT berjumlah 82.154 pemilih tetap, terdiri dari 41.960 orang laki-laki dan 40.194 perempuan.
- DPT tersebar pada 15 distrik, 164 kampung/kelurahan, dan 207 TPS.
- Kabupaten Asmat
- DPT tercatat 63.279 pemilih, terdiri dari 32.604 laki-laki dan 30.675 perempuan.
- DPT tersebar pada 25 distrik, 224 kampung/kelurahan, dan 246 TPS.
Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuze menjelaskan mulai dari proses pemutakhiran data pemilih hingga penetapan DPT dilakukan lebih dari lima bulan. Penetapan DPT dilakukan secara berjenjang oleh KPU di 4 kabupaten yang diawali dengan penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) oleh Kementerian Dalam Negeri.
Setelah itu, KPU melakukan sinkronisasi terhadap DP4 dan data pemilih pada pemilu terakhir. Hasil sinkronisasi diturunkan kepada KPU provinsi maupun KPU kabupaten melalui portal Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih).
“Selanjutnya KPU kabupaten melalui petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau pantarlih melakukan pencocokan dan penelitian atau Coklit,” Theresia merinci.
Hasil Coklit tersebut disampaikan Pantarlih kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk selanjutnya dilakukan penyusunan daftar pemilih. Selanjutnya hasil penyusunan daftar pemilih diserahkan oleh Panitia Pemilihan Distrik atau PPD kepada KPU kabupaten.
Selanjutnya direkap oleh KPU kabupaten menjadi Daftar Pemilih Sementara atau DPS. Lalu diturunkan kembali ke PPS, yang mana membuka ruang tanggapan masyarakat terhadap DPS hingga menjadi DPS hasil perbaikan atau DPSHP.
“Finalnya hari ini menjadi DPT. Proses pemutakhiran ini merupakan proses yang panjang, kurang lebih 4-5 bulan hingga ditetapkan DPT tingkat provinsi,” jelasnya. *** (Adv/Rilis)
