Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

LINGKUNGAN · 29 Mar 2024 00:42 WIT

Waduh! Timbulan Sampah di Kota Jayapura Capai 241 Ton per Hari, Picu Kasus DBD?


					Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Andy Kambu. (KabarPapua.co/Natalya Yoku) Perbesar

Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Andy Kambu. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura menyebut timbulan sampah atau volume sampah dari aktivitas masyarakat ibukota Papua mencapai 241 ton per hari.

Angka tersebut berdasarkan data kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah program adipura (Jakstrada) tahun 2023 periode kedua. Dari total timbulan sampah yang masih Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 190 ton per hari.

“Dari total timbulan sampah itu yang masuk ke TPA itu sebanyak 190 ton per hari, berarti ada selisih sekitar 50 ton,” kata Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Andy Kambu, Kamis 28 Maret 2024.

Menurut Andy, perlunya kerja ekstra petugas kebersihan unutk menangani sisa sampah tersebut. Di mana dari 50 ton, 45 ton di antaranta kadang belum terlayani.

“Jadi yang 50 ton ini, kita penangan pengurangan ini 5 ton. Berarti 45 ton itu yang kadang belum kita layani, kadang terjadi penumpukan di beberapa titik, itu yang akan ditangani kemudian oleh teman-teman dibuang ke TPA,” ujarnya.

Terkait dengan tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Andry berpendapat lingkungan yang kotor merupakan faktor utama penyakit tersebut. “Kalau lingkungan kita bersih tentunya DBD ini akan turun,” katanya.

Andy menyatakan akan mengambil langkah langkah cepat dan tepat di wilayah kelurahan yang berpotensi terjadinya kasus DBD. Sebab, menurut dia, lingkungan kotor dan mengakibatkan saluran tersumbat.

“Kita akan bersihkan bersama warga setelah koordinasi bersama RT/RW. Sebab, lingkungan yang bersih akan menghambat dan mencegah penyebaran populasi nyamuk,” ujarnya. *** (Natalya Yoku)

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

4 Poin Tuntutan Pendemo di Mapolda Papua: Kasus Asusila HAN Murni Kriminal

26 November 2024 - 12:51 WIT

Pendemo Datangi Polda Papua Desak Tuntaskan Kasus Asusila HAN

26 November 2024 - 12:36 WIT

Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Trans Wamena-Karubaga Usai Hadiri Kampanye Akbar

25 November 2024 - 19:07 WIT

TNI AL Peduli Lingkungan Sisir Sampah di Kali Anafri Jayapura

22 November 2024 - 19:59 WIT

Sekolah Lapangan AFT Babullah, Kenalkan Konservasi Penyu pada Anak Usia Dini

11 November 2024 - 14:18 WIT

Pertamina Luncurkan PORLING, Pompa Air Ramah Lingkungan di Maluku

8 November 2024 - 19:33 WIT

Trending di LINGKUNGAN