KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Tim Sentani Putri menjuarai turnamen liga sepak bola wanita anak Tabi-Saireri (Galanita Atas). Sebanyak 10 tim mengikuti turnamen ini yang bergulir sejak 24 April lalu.
Sentani Putri meraih gelar juara usai mengalahkan Tim Manuai dengan skor tipis 1-0 di partai final di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Senin 8 Mei 2023.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Asprov PSSI Papua, Fachruddin Pasolo mengapresiasi kesuksesan turnamen tersebut. Turnamen ini juga menjadi momentum untuk pencarian bibit-bibit unggul pesepakbola putri Papua.
“Ini menjadi momentum untuk pencarian bibit-bibit unggul, khususnya sepak bola wanita. Kita ketahui bahwa Papua itu memang gudang pemain sepak bola,” kata Pasolo mewakili Ketua Asprov PSSI Papua.
Menurutnya, prestasi sepak bola wanita itu Papua masih yang terbaik. Ia pun berharap ajang tersebut dapat memberikan manfaat bagi tim PON Papua untuk menjaring pesepakbola putri berbakat.
“Saya melihat bahwa ini menjadi ajang seleksi, kalau misalnya PON ini talent scouting ini sebenarnya sudah bisa menjadi arena melihat bibit yang baik. Mereka dilatih, sehingga mereka bisa menjadi pemain-pemain yang mewakili Papua,” tuturnya.
Lahirkan Talenta Berbakat untuk PON XXI
Sementara itu, Ketua Panitia Turnamen Galanita Atas, Nerlince Wamuar Rollo kepada wartawan mengharapkan turnamen ini dapat melahirkan banyak talenta berbakat bagi pesepakbola putri.
“Kami telah melihat banyak pemain-pemain sepak bola putri yang bagus-bagus. Pemain-pemain itu kami sudah melihat dan menghimpun mereka membentuk satu tim untuk Kota Jayapura. Salah satu tujuannya untuk menuju PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Nerlince yang juga anggota MRP.
Ia pun berencana kembali menggelar turnamen sepak bola putri pada Agustus mendatang sebagai wadah bagi pesepakbola putri dalam mengembangkan dan menyalurkan bakatnya. Untuk partai final akan digelar pada 17 Agustus 2023.
“Harapan kami, turnamen ini tidak berakhir sampai di sini tapi akan berlanjut. Kami juga butuh dukungan dan perhatian dari Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura, dan juga Pemerintah yang ada di Tabi dan Saireri, karena anak-anak ini mereka perlu ada pembinaan,” ucapnya. *** (Natalya Yoku)