Menu

Mode Gelap

RAGAM · 8 Jul 2021 ·

Temuan Fosil Kerang Laut di Danau Emfote Sentani, Bukti Adanya Lautan?


					Temuan fosil kerang laut di sekitar perbukitan Danau Sentani. (Dok Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua) Perbesar

Temuan fosil kerang laut di sekitar perbukitan Danau Sentani. (Dok Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, penelitian Balai Arkeologi Papua menemukan fosil kerang laut di kawasan Danau Emfote.

Para traveler menyebutnya Danau Emfote dengan sebutan Danau Love. Fosil kerang laut ditemukan di sekitar perbukitan danau. 

Danau Emfote sangat instagramable, berada di ketinggian. Emfote berarti air di tempat yang tinggi. Danau Emfote terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. 

Untuk menuju Danau Emfote, dari tepi Danau Sentani berjalan sekitar satu jam menyusuri jalan alternatif.

“Temuan ini menguatkan teori bahwa pada masa lalu, Danau Sentani adalah laut. Kemudian terjadi proses geologi atau pengangkatan daratan, sehingga perairan Sentani yang sebelumnya berair asin dan terhubung dengan laut, kemudian terpisah oleh perbukitan hasil  pengangkatan,” jelas Hari, yang sedang melakukan penelitian, Kamis 8 Juli 2021.

Danau Love Sentani. (Dok Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

Baca Juga >  Apa Kabar Cyclops, Danau Sentani dan Tanaman Sagu? 

Hari bilang, dalam proses selanjutnya air asin terbuang menuju laut melalui Sungai Jaifuri. Air asin Danau Sentani tergantikan oleh air tawar dari 26 sungai yang bermuara di Danau Sentani. “Sungai ini bersumber mata air dari pegunungan Cyclops,” jelasnya.

Temuan fosil kerang laut di sekitar perbukitan Danau Sentani. (Dok Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

Baca Juga >  Numbay Creative Festival Masuk Nominasi Top 10 KEN Kemenparekraf

Fauna air asin Sentani, kemudian beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sebagai contoh adalah ikan hiu gergaji Sentani, yang sebenarnya merupakan ikan laut, kemudian beradaptasi menjadi ikan air tawar. 

“Ikan hiu gergaji terakhir ditangkap nelayan pada 1970-an. Setelah itu dianggap punah. Ingatan masyarakat Sentani tentang ikan hiu gergaji ini, saat ini dapat dijumpai dalam karya seni Sentani yaitu dilukiskan pada kulit kayu atau tiang rumah tradisional,” Hari menambahkan. *** (Adv/Katharina)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Apa Kabar Cyclops, Danau Sentani dan Tanaman Sagu? 

29 September 2023 - 11:24

Tips Manifesting Semua Zodiak, Cocok Buat Referensi Para Jomblo

27 September 2023 - 14:55

Kasbi di Papua dan Berbagai Nama Singkong di Belahan Dunia

26 September 2023 - 14:38

Tim Kesehatan Polri Temukan Pasien ISPA di Kota Jayapura

23 September 2023 - 16:17

Numbay Creative Festival Masuk Nominasi Top 10 KEN Kemenparekraf

23 September 2023 - 15:04

Perjuangan Since dan Oscar Meraih CIta-cita Bersama Si Ipar 

22 September 2023 - 17:07

Trending di RAGAM