KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Direktur Pemasaran dan Supplu Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Ahyanizzaaman mengatakan, tingginya harga semen di Papua disebabkan terhambatnya distribusi akibat sulitnya transportasi. “Karena itulah kami bersinergi dengan empat BUMN logistik,” katanya lewat siaran persnya, Sabtu, 12 Agustus 2017.
Dengan menggandeng empat BUMN bidang logistik, kata Ahynizzaman, biaya distribusi semen diharapkan bisa lebih efisien sehingga harga semen nantinya lebih murah. Sebab pengiriman akan dilakukan secara terintegrasi melalui jalur darat, laut, dan hingga udara.
Menurut Ahynizzaaman, kerjasama diprioritaskan untuk pengiriman semen ke daerah di Papua yang tingkat disparitasnya tinggi. “Disparitas harga semen di Jawa dan Papua saat ini berada di angka cukup tinggi. Harga semen di Jawa secara rata-rata Rp60 ribu per zak. Sedangkan harga semen di Papua terlebih di daerah pegunungan berkisar Rp1 juta-2 juta per zak,” jelasnya.
Di Wamena, PT Semen Indonesia (Persero) bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) akan melakukan pengendalian dan pengawasan atas semen yang tersebar di pasar.
Adapun dalam penyaluran semen kepada pelanggan akhir, PPI akan bekerjasama dengan pengusaha lokal untuk mengantarkan semen ke kabupaten di pegunungan melalui jalur darat.
“Kabupaten yang dimaksud adalah Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo dan Mamberamo Tengah. Jalur darat ketujuh kabupaten tersebut telah terkoneksi satu sama lain,” jelas Ahynizzaaman.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bersinergi dengan lima BUMN bidang logistik diantaranya PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (persero), PT PPI dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengurangi disparitas harga semen di Papua. ***(Syahriah)