Menu

Mode Gelap

PERISTIWA · 3 Mei 2016 ·

Selesaikan Masalah Papua, Ramos Horta : Perlu Ada Dialog


					Mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta saat berbincang dengan Kepala Dinas Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)  Perbesar

Mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta saat berbincang dengan Kepala Dinas Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta menyebutkan Presiden Joko Widodo memiliki gebrakan baru untuk pembangunan di Papua.

Salah satunya, Jokowi telah membebaskan siapapun masuk ke Papua yang tak seketat dulu. Tak hanya itu, pembangunan lebih baik berkelanjutan, berkesetaraan yang akhirnya bermuara untuk kesejahteraan masyarakat di Papua.

“Saya melihat Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua semakin maju dan banyak putra asli Papua telah menjadi pilot. Ada juga Jenderal dari Papua, salah satunya Fredy Numberi,” kata Ramos dalam keterangan persnya di Jayapura petang tadi, Selasa 3 Mei 2016.

Baca Juga >  Coreng Citra Polri dan Tinggalkan Dinas, 2 Polisi di Keerom Disidang Disiplin

Ramos mengaku kunjungannya ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua dalam rangka undangan dari Menkopolhukam, Luhut Panjaitan yang merupakan sahabat karibnya sejak 20 tahun lalu.

“Saya dan Luhut berteman baik dan Pak Luhut menawarkan untuk berkunjung ke Papua dan saya menyanggupinya. Ini adalah pertama kalinya saya ke Papua,” ujar Ramos yang dalam kesempatan kunjungan ini juga bertemu dengan sejumlah tokoh adat dan masyarakat, Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam Cenderawasih, Meyjen TNI Hinsa Siburian.

Baca Juga >  Tempuh Jalur Damai, 8 Pemuda Pelempar Mobil di Sentani Siap Ganti Rugi

Walaupun Papua memiliki trauma masa lalu, penderitaan dan kekecewaan. Pihaknya berharap pemerintah pusat dapat melihat bagaimana akar permasalahan di Papua. “Saya berharap ada dialog dan duduk bersama untuk menyamakan persepsi,” jelasnya.

Apalagi Indonesia adalah negara demokratis dan apapun yang mengatasnamakan kekerasan pasti tak disetujui oleh siapapun, apalagi kekerasan dengan senjata api.

“Saya sudah bertemu gubernur dan ketua DPRP. Saya mengetahui apa yang diinginkan mereka sebagai negara demokrasi,” ucapnya. *** (Katharina Louvree)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

2 Warga Jayapura Tenggelam Saat Mandi di Pantai Holtekamp

27 Mei 2023 - 21:45

Lonceng Polresta Jayapura Kota Bunyi Berulang Kali, Kode Apa?

27 Mei 2023 - 15:07

KKB Tembaki Tim Patroli di Nogolait Nduga, Tak Ada Korban Jiwa

27 Mei 2023 - 12:08

Tempuh Jalur Damai, 8 Pemuda Pelempar Mobil di Sentani Siap Ganti Rugi

27 Mei 2023 - 11:40

Pangdam Cenderawasih Kedepankan Komunikasi Bebaskan Pilot Susi Air

25 Mei 2023 - 19:23

Warga PNG Selundupkan 8,7 Kg Ganja ke Jayapura, Niat Barter dengan 4 Motor

24 Mei 2023 - 17:09

Trending di PERISTIWA