KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Namanya Sarah Grace Telussa, remaja cantik siswa kelas 7, SMP Negeri 1 Kota Jayapura, kelahiran Port Numbay 11 April 2005 ini menjadi wakil Provinsi Papua dalam lomba Olimpiade Literasi Siswa Nasional di Jakarta yang dilaksanakan 26-30 Oktober 2017.
Sarah terpilih mewakili Papua, setelah menyisihkan ratusan siswa berkemampuan mendongeng dengan berbahasa Inggris yang disaring oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sarah pun langsung melenggang ke Jakarta. Dalam olimpiade itu, Sarah mendongeng dengan menggunakan bahasa Inggris tentang Danau Sentani di Kabupaten Jayapura, untuk versi cerita lokal. Sementara untuk versi cerita internasional, Sarah akan menyuguhkan cerita Moana.
Aksi Sarah memukau 6 juri dari sejumlah pengajar di universitas terkemuka di Jakarta dan Yogyakarta. Bahkan, Sarah menjadi satu-satunya siswa kelas 7, dari seluruh peserta yang duduk di kelas 8 dan 9.
Anak tunggal dari pasangan Henry Telussa dan Elsye Aipassa ini, masih harus terus berjuang untuk mengalahkan 35 perserta lainnya dari Indonesia.
“Siang nanti, pengumuman finalis 10 besar. Jika Sarah lolos, maka Sarah akan melanjutkan olimpiade ini ke tahap berikutnya,” kata sang ayah, Henry Telussa kepada KabarPapua.co, Sabtu 28 Oktober 2017.
Sarah yang memiliki darah campuran Papua, Jawa dan Maluku, setiap harinya bahkan tak pernah menggunakan percakapan bahasa Inggris dalam kesehariannya.
“Sarah hobi mendengarkan lagu berbahasa Inggris. Mungkin dari kebiasaan itu, dia terlatih tentang lafal dan kosa kata berbahasa Inggris,” jelas Henry.
Guru pembimbing bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Kota Jayapura, Joice Savira Capelle mengaku tak kesulitan dalam membimbing Sarah sebelum maju ke Jakarta.
“Pada dasarnya Sarah sudah fasih berbahasa Inggris dan dia anak yang cerdas. Selama satu bulan, setiap hari kami terus berlatih untuk mempersiapkan olimpiade ini,” kata Joice yang ikut mendampingi Sarah bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Jayapura dalam olimpiade tersebut di Jakarta.
Untuk menambah percaya diri Sarah tampil dihadapan orang banyak, maka setiap berlatih, Sarah harus tampil dihadapan teman-temannya dan juga guru lain di sekolah itu.
“Kami juga mendatangkan tenaga ahli dari luar sekolah, untuk membantu Sarah dalam improvisasi bercerita. Beruntung, Sarah cepat menangkap maksud itu,” kata Joice yang mengaku naskah cerita Danau Sentani menyisihkan 600-an naskah yang terkumpul pada panitia olimpiade.
Nah, Selamat berkreasi Sarah, teruslah membawa harum nama Papua dan Indonesia. *** (Katharina)