KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri buka suara soal namanya masuk dalam bursa kandidat Calon Gubernur Papua periode 2024-2024 versi akademisi.
Fakhiri bilang, dirinya saat ini masih fokus memegang mandat sebagai Kapolda Papua. Salah satunya adalah fokus terhadap pengamanan pasca pelaksanaaan Pemilu 2024.
“Tugas saya masih Kapolda, saya selesaikan dulu pengamanan Pemilu ini,” kata Mathius D. Fakhiri kepada wartawan, Jumat 22 Maret 2024.
Jenderal bintang dua asli Papua ini enggan berkomentar lebih lanjut terkait peta persaingan menuju kursi Gubernur Papua. Fakhiri ingin masyarakat Papua yang nantinya akan menilai pada bursa itu.
“Saya tidak mau berbicara tentang kalau kandidat itu apa silakan masyarakat bicara, menilai,” ucapnya enggan berkomentar lebih jauh soal bursa Calon Gubernur Papua.
Sebelumnya, nama Mathius D. Fakhiri masuk dalam kandidat Calon Gubernur Papua pada Pilkada 2024 versi akademisi. Jenderal bintang dua ini dianggap sosok yang tepat untuk menjabat sebagai Gubernur Papua.
Menurut Sekretaris Eksekutif Koalisi Kampus Untuk Demokrasi, Elvira Rumkabu, Calon Gubernur Papua 2024 harus memahami permasalahan di Papua, seperti konflik bersenjata dan pembangunan.
“Menurut saya itu penting sekali karena kalau selain dia memahami ada konflik, ada konteks dan dinamika konflik yang terus terjadi bukan hanya konflik bersenjata tapi juga masalah-masalah pembangunan,” kata Elvira Rumkabu, Kamis 21 Maret 2024.
Kendati begitu, dosen Universitas Cenderawasih ini juga berharap calon yang terpilih menjadi Gubernur Papua nanti merupakan sosok yang visioner. Selain itu Gubernur Papua mendatang bisa memberikan solusi terkait permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi.
“Tapi juga harus ada keberpihakan menyelesaikan persoalan-persoalan itu. Paling penting agar dapat memberikan kebijakan afirmatif yang mampu membangun orang asli Papua berdasarkan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus),” ujarnya.
Selain nama Mathius D Fakhiri, ada 5 nama tokoh lainnya yang masuk bursa Calon Gubernur Papua versi akademisi. Mereka yakni mantan Wali Kota Jayapura dua periode Benhur Tommy Mano.
Mantan Bupati Jayapura dua periode, Mathius Awatiouw. Pemerhati HIV/AIDS di Papua, Constant Karma. Kemudian, politisi Partai Demokrat Yunus Wonda yang pernah menjabat Ketua DPR Papua.
Terakhir politisi Partai Hanura, Yan Permenas Mandenas yang berhasil mengangkat PSBS Biak naik kelas ke Liga 1 Indonesia. *** (Imelda/Siaran Pers)