KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura, Drg Aloysius Giyai menanggapi aksi demonstrasi ratusan cleaning service pada Rabu 22 November 2023.
Dalam aksinya, para cleaning service menghamburkan sampah di lingkungan rumah sakit. Aksi ini bentuk kekecewaan lantaran upah bulan Mei 2023 belum dibayarkan oleh pihak perusahaan.
Mereka juga melakukan aksi mogok kerja sampai mendapatkan hak gaji bulan Mei yang belum terbayarkan. Adapun gaji yang belum terbayarkan oleh perusahaan berjumlah Rp3,3 juta.
“Saya sangat sayangkan, sampah-sampah ini mereka tidak buang di halaman perusahaan kantornya itu. Ini kan salah sasaran, bukan rumah sakit yang abaikan, penyesalan kami itu,” kata Aloysius kepada wartawan di Jayapura, Rabu 22 November 2023.
Sebenarnya, kata Aloysius, persoalan pembayaran gaji cleaning service menjadi urusan pihak ketiga atau perusahaan yang menangani pekerja cleaning service dari Januari sampai Mei 2023.
“Kita sudah memanggil pihak ketiga itu, untuk menyelesaikan kekurangan pembayaran di bulan Mei supaya agar dapat diselesaikan,” ujarnya.
Menurutnya, pihak perusahaan sudah mengambil dana lebih dari Rp2,3 miliar. Sementara data yang tersedia sebesar Rp 5 miliar yang berasal dari APBD Induk Rp4 miliar dan APBD Perubahan Rp1 miliar.
“Jumlah ini harus dibagi 12 bulan, maka dia akan dapat 416 juta, sedangkan pihak ketiga sudah ambil dana 2,3 M (miliar rupiah) lebih,” terang Aloysius.
Aloysius menjelaskan bahwa seharusnya cleaning service sudah mendapatkan gaji sampai dengan pertengahan Juni. Namun pihak ketiga tidak menyelesaikan dan hanya membayar sampai dengan bulan April.
“Kami sudah mediasi bersama pihak rumah sakit dan memfasilitasi agar dapat mengatasi masalah ini. Hari ini kami sudah selesaikan, dan bendahara sudah meminta daftar nama,” jelasnya.
Meski sudah selesai, lanjut dia, pihak rumah sakit sangat menyayangkan aksi cleaning service. “Ini kan bukan pegawai saya, jadi kami akan evaluasi karena CS (cleaning service) ini bukan kita butuhkan orang yang rajin dan disiplin, namun mental saling memahami,” katanya. *** (Imelda)